Terakhir, fotografi dibutuhkan banyak orang, kita menyukainya, kita juga menguasainya, tetapi kita tidak mendapatkan bayaran. Tentunya kita tidak bisa bertahan lama, karena perlu biaya untuk mencukupi kehidupan.
Nah, ketika kita sukai, kita menguasai, kita mendapatkan bayaran dan dibutuhkan banyak orang, itulah garis finisnya Jo, ikigai.” Pungkas Zidni menjelaskan kepada Bejo yang mulai tertarik dengan ikigai
“Kalau contoh orang yang sudah menemukan ikigai, siapa ya Zid”?
“Kalau kita ambil contoh kaya almarhum eyang Habibi sudah menemukan konsep ikigai ini dalam hidupnya Jo.”
Bejo nampak serius mendengarkan penjelasan dari Zidni, dia pun mulai ada gambaran dan tahu jawaban dari diskusinya dengan Ratih, teman kampus satu jurusan yang suka pada dunia jurnalistik.
“Coba deh, kelihatan hidupnya beliau sejahtera, bahagia dan benar benar bisa memberi manfaat bagi banyak orang.” Tambah Zidni
“Bukan keliatan Zid, emang kenyataannya juga kayak gitu. Kalau hanya keliatan bisa pura-pura donk”. Balas Bejo dengan cepat.
“Haha betul juga Jo, sudah kurang fokus nih ha ha ha” Zidni merespon dengan ketawa.
“Pak, nasi kucing yang isinya sambal teri masih ada gak ya”. Ungkap Zidni bertanya pada pak Umar.
“Nanti, tunggu bentar ya mas, masih diambilkan di rumah sama anak saya” Balas pak Umar
“siap pak” Zidni Menyautnya.