Mohon tunggu...
Naily Syafithri
Naily Syafithri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sarjana Akuntansi

-Mahasiswa Sarjana Akuntansi -NIM 43223010046 -Fakultas Ekonomi dan Bisnis -Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB -Dosen : Apollo,Prof. Dr,,M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Quiz 12, Edward Coke: Actus Reus, Mens Rea, dan Relevansinya Pada Kasus Korupsi di Indonesia

5 Desember 2024   09:31 Diperbarui: 5 Desember 2024   10:07 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Pengertian Actus Reus dan Mens Rea

  • Actus Reus: Dalam hukum pidana, actus reus adalah tindakan fisik atau perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh pelaku. Dalam konteks korupsi, ini mencakup perbuatan nyata yang melanggar hukum, seperti menerima suap, menggelapkan uang negara, atau memanipulasi dokumen anggaran.

  • Mens Rea: Mens rea adalah niat atau kesengajaan di balik perbuatan melawan hukum. Dalam kasus korupsi, ini merujuk pada kesadaran atau kehendak pelaku untuk melakukan tindakan yang merugikan keuangan atau perekonomian negara.

2. Relevansi Prinsip Actus Reus dan Mens Rea dalam Korupsi

Dalam tindak pidana korupsi, kedua prinsip ini harus dibuktikan untuk menentukan kesalahan pelaku:

  • Actus Reus menunjukkan adanya perbuatan korupsi yang nyata dan spesifik.
  • Mens Rea memastikan bahwa pelaku melakukan tindakan tersebut dengan sengaja atau dalam keadaan lalai yang berat (culpa).
  • Actus Reus: Tindakan fisik yang melanggar hukum. Ini mencakup semua perbuatan yang dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri, menipu, atau menyalahgunakan wewenang.
  • Mens Rea: Keadaan mental atau niat pelaku saat melakukan tindakan tersebut. Ini mencakup kesengajaan, kelalaian, atau motif untuk melakukan tindakan ilegal.

Coke menekankan bahwa "an act does not make a person guilty unless the mind is also guilty" (actus non facit reum nisi mens sit rea). Prinsip ini menggarisbawahi pentingnya niat sebagai elemen kunci dalam menentukan kesalahan pidana.

Why: Pentingnya Prinsip Actus Reus dan Mens Rea dalam Kasus Korupsi di Indonesia

Korupsi di Indonesia sering kali terjadi dalam bentuk-bentuk yang kompleks, seperti suap, penggelapan, dan penyalahgunaan wewenang. Menggunakan prinsip actus reus dan mens rea, pengadilan dapat:

  1. Memastikan keadilan: Prinsip ini membantu membedakan antara pelaku yang benar-benar memiliki niat jahat dan mereka yang terjebak dalam situasi tanpa niat melawan hukum.
  2. Menentukan tingkat kesalahan: Dengan membuktikan mens rea, jaksa dapat menilai tingkat kesalahan pelaku, apakah itu sengaja atau akibat kelalaian.
  3. Mencegah kriminalisasi tidak adil: Tanpa adanya bukti mens rea, seseorang yang melakukan tindakan secara tidak sengaja dapat terhindar dari hukuman yang tidak proporsional.

Dokpri Naily Syafithri
Dokpri Naily Syafithri

How: Penerapan Prinsip Actus Reus dan Mens Rea dalam Kasus Korupsi di Indonesia

1. Identifikasi Actus Reus (Tindakan Melawan Hukum yang Terjadi)

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun