Mohon tunggu...
Naily Syafithri
Naily Syafithri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sarjana Akuntansi

-Mahasiswa Sarjana Akuntansi -NIM 43223010046 -Fakultas Ekonomi dan Bisnis -Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB -Dosen : Apollo,Prof. Dr,,M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

TB 1, Diskursus Gaya Kepemimpinan Menurut Aristoteles

23 Oktober 2024   09:08 Diperbarui: 21 November 2024   13:05 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Dokpri, Prof Apollo
Dokpri, Prof Apollo

Preposisi Gaya Kepemimpinan (17)

  • Kutipan: "You will never do anything in the world without courage. It is the greatest quality of the mind next to honor." (Anda tidak akan pernah melakukan apa pun di dunia ini tanpa keberanian. Itu adalah kualitas pikiran terbesar setelah kehormatan.)
  • Penjelasan:

    • Keberanian sebagai Fondasi Kepemimpinan: Slide ini menegaskan bahwa keberanian adalah kualitas yang sangat penting bagi seorang pemimpin. Tanpa keberanian, seorang pemimpin tidak akan mampu mengambil keputusan yang sulit, menghadapi tantangan, atau menginspirasi orang lain.
    • Keberanian dalam Konteks Kepemimpinan: Keberanian dalam kepemimpinan mencakup hal-hal seperti:

      • Mengambil risiko: Menerima bahwa kegagalan adalah bagian dari proses dan berani mencoba hal-hal baru.
      • Menghadapi ketidakpastian: Mampu membuat keputusan meskipun informasi yang tersedia tidak lengkap.
      • Menyuarakan pendapat: Berani menyampaikan pendapat yang berbeda, meskipun tidak populer.
      • Menghadapi kritik: Mampu menerima kritik dengan lapang dada dan menggunakannya untuk perbaikan.
  • Implikasi untuk Pemimpin:

    • Inspirasi: Pemimpin yang berani akan menjadi inspirasi bagi orang lain.
    • Inovasi: Keberanian mendorong pemimpin untuk berpikir kreatif dan mencari solusi baru.
    • Kepercayaan Diri: Keberanian yang dibangun dari pengalaman akan meningkatkan kepercayaan diri pemimpin.
  • Preposisi Gaya Kepemimpinan (18)

    • Kutipan: "Pleasure in the job puts perfection in the work." (Kesenangan pada pekerjaan menempatkan kesempurnaan dalam pekerjaan.)
    • Penjelasan:

      • Motivasi Internal: Slide ini menekankan pentingnya motivasi intrinsik atau motivasi dari dalam diri. Ketika seseorang menikmati pekerjaannya, mereka akan lebih termotivasi untuk memberikan yang terbaik.
      • Kualitas Kerja: Kesenangan dalam pekerjaan akan berdampak positif pada kualitas hasil kerja. Orang yang menyukai pekerjaannya cenderung lebih kreatif, inovatif, dan produktif.
      • Kepuasan: Kesenangan dalam pekerjaan akan memberikan kepuasan batin yang lebih besar dibandingkan dengan hanya mengejar imbalan materi.
    • Implikasi untuk Pemimpin:

      • Membangun Budaya Kerja Positif: Pemimpin yang mampu menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan akan lebih mudah memotivasi timnya.
      • Mengembangkan Potensi Diri: Dengan melakukan pekerjaan yang disukai, seseorang dapat mengembangkan potensi dirinya secara maksimal.
      • Meningkatkan Produktivitas: Kesenangan dalam pekerjaan akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
  • Kesimpulan

    Kedua slide ini menyoroti dua aspek penting dalam kepemimpinan: keberanian dan kesenangan dalam bekerja. Keberanian memberikan kekuatan untuk menghadapi tantangan, sementara kesenangan memberikan motivasi untuk mencapai kesempurnaan. Seorang pemimpin yang ideal adalah mereka yang memiliki kedua kualitas ini.

    Kaitan antara Kedua Slide:

    • Siklus Positif: Keberanian untuk mencoba hal-hal baru dapat membawa pada penemuan pekerjaan yang menyenangkan. Sebaliknya, kesenangan dalam pekerjaan dapat memberikan keberanian untuk menghadapi tantangan baru.
    • Kepemimpinan yang Berkelanjutan: Pemimpin yang berani dan menikmati pekerjaannya akan lebih berkelanjutan dalam jangka panjang. Mereka akan memiliki energi dan motivasi yang terus-menerus untuk memimpin timnya.
  • Kesimpulan

    Pemikiran Aristoteles tentang kepemimpinan memberikan fondasi filosofis yang kuat untuk memahami apa yang membuat seorang pemimpin menjadi baik. Bagi Aristoteles, kepemimpinan tidak hanya tentang kekuasaan atau popularitas, tetapi tentang moralitas, kebijaksanaan, dan keadilan. Pemimpin yang baik adalah mereka yang memiliki kebajikan, yang tahu bagaimana menerapkannya dalam tindakan, dan yang selalu berusaha mencapai kesejahteraan bersama.

    Dalam konteks dunia modern, konsep ini dapat menjadi pemandu bagi pemimpin politik, bisnis, dan sosial dalam menghadapi berbagai tantangan. Kepemimpinan berbasis kebajikan dan keadilan yang digagas oleh Aristoteles masih relevan hingga saat ini, dan dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan berkelanjut

    Daftar Pustaka

    1. Aristoteles.Politics. Diterjemahkan oleh C.D.C. Reeve. Hackett Publishing, 1998.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
  • LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun