Mohon tunggu...
Naily Syafithri
Naily Syafithri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sarjana Akuntansi

-Mahasiswa Sarjana Akuntansi -NIM 43223010046 -Fakultas Ekonomi dan Bisnis -Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB -Dosen : Apollo,Prof. Dr,,M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

TB 1, Diskursus Gaya Kepemimpinan Menurut Aristoteles

23 Oktober 2024   09:08 Diperbarui: 21 November 2024   13:05 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepemimpinan Aristotelian mengarahkan pemimpin untuk bekerja demi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Pemimpin yang baik menurut Aristoteles bukanlah yang memprioritaskan keuntungan pribadi, melainkan yang memprioritaskan kebahagiaan dan kebaikan bagi banyak orang. Pemimpin harus memastikan bahwa keputusan yang diambil menguntungkan masyarakat luas dan tidak memecah-belah. Ini termasuk menjaga keadilan sosial, merangkul semua kelompok, dan memastikan stabilitas politik dan ekonomi untuk mencapai eudaimonia atau kebahagiaan bersama.

  • Menerapkan Pengetahuan Praktis dalam Situasi Nyata:
  • Aristoteles membagi pengetahuan menjadi teoretis, praktis, dan produktif. Dalam konteks kepemimpinan, pemimpin harus menyeimbangkan ketiga jenis pengetahuan ini, tetapi yang paling penting adalah pengetahuan praktis---karena pengetahuan inilah yang paling relevan dengan pengambilan keputusan sehari-hari. Pemimpin harus memahami prinsip-prinsip etis (teoritis), mengetahui cara menerapkannya dalam tindakan nyata (praktis), dan juga mampu mengelola organisasi atau masyarakat secara efisien (produktif).

    • Melatih Empati dan Kepedulian Sosial:
  • Kepemimpinan Aristoteles menekankan hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin. Pemimpin harus memahami kebutuhan, keinginan, dan permasalahan masyarakatnya, serta berempati terhadap situasi mereka. Dalam tindakan nyata, pemimpin yang menerapkan gaya ini akan selalu berusaha untuk memelihara dialog dengan orang-orang yang dipimpinnya, memastikan bahwa setiap suara didengar, dan berupaya menciptakan kebijakan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

    Dokpri, Prof Apollo
    Dokpri, Prof Apollo
    • Preposisi Gaya Kepemimpinan (2)

      Slide ini menyoroti pentingnya seorang pemimpin dalam menghadapi krisis. Pesan utamanya adalah pemimpin harus berani menghadapi masalah dan tidak melarikan diri dari tanggung jawab.

      • Kutipan dalam bahasa Inggris: Mengatakan bahwa melarikan diri dari masalah adalah bentuk pengecut. Bahkan orang yang bunuh diri pun melakukannya bukan karena tujuan mulia, melainkan untuk menghindari masalah.
      • Implikasi: Pemimpin yang baik adalah mereka yang tidak hanya mampu memimpin dalam kondisi normal, tetapi juga mampu mengambil alih kendali saat terjadi krisis. Mereka tidak boleh menghindari masalah atau menyalahkan orang lain.
    • Preposisi Gaya Kepemimpinan (3)

      Slide ini membahas pentingnya toleransi dalam kehidupan bersama, khususnya dalam konteks organisasi. Namun, slide ini juga menyajikan sebuah pernyataan kontroversial yang sering dikaitkan dengan Aristoteles, yaitu "Toleransi dan apati adalah kebajikan terakhir dari sebuah masyarakat yang sekarat."

      • Pernyataan Kontroversial: Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa terlalu banyak toleransi dan apati bisa menjadi tanda-tanda kemunduran sebuah organisasi atau masyarakat.
      • Perdebatan: Asal usul pernyataan ini masih diperdebatkan, dan tidak ada sumber yang jelas dari karya Aristoteles yang mendukung pernyataan ini secara langsung.
      • Implikasi: Slide ini mengajak kita untuk merenungkan sejauh mana toleransi dan apati dapat mempengaruhi keberlangsungan sebuah organisasi.
      • Dokpri, Prof Apollo
        Dokpri, Prof Apollo
    • Preposisi Gaya Kepemimpinan (4)

      Slide ini menyoroti pentingnya memiliki pikiran yang terbuka dan kritis bagi seorang pemimpin. Kutipan dari seorang filsuf terkenal, "It is the mark of an educated mind to be able to entertain a thought without accepting it," menekankan bahwa pemimpin yang baik tidak hanya menerima informasi begitu saja, tetapi juga mampu menganalisis, mengevaluasi, dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang sebelum mengambil keputusan.

      Preposisi Gaya Kepemimpinan (5)

      HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      5. 5
      6. 6
      7. 7
      8. 8
      9. 9
      10. 10
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
      Lihat Pendidikan Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
  • LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun