Berkata yang baik atau diam merupakan salah satu adab berbicara yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam. Karenanya, umat Islam diperintahkan untuk memperhatikan segala ucapannya, seperti berpikir dahulu sebelum berbicara. Intinya, apabila bermanfaat bagi orang lain, katakanlah. Tapi jika apa yang akan diucapkan itu tidak bertujuan dan akan merugikan orang lain, lebih baik diam.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam bersabda:
“Siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka janganlah dia menyakiti tetangganya. Siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka muliakanlah tamunya. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka berkatalah yang baik atau diamlah.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad)
3. Sedikit berbicara dalam setiap perkataan atau pembicaraan
Ada beberapa hadits yang menganjurkan untuk sedikit berbicara kecuali dibutuhkan dan ditanya. Sebab, terlalu banyak berbicara merupakan salah satu penyebab jatuhnya seseorang ke dalam dosa. Oleh karena itu, Islam menganjurkan umat Muslim untuk sedikit berbicara, apalagi untuk hal-hal yang lebih banyak mudharatnya.
4. Menjauhkan diri terhadap perkataan yang dusta
Dusta adalah memberitakan sesuatu yang berbeda dengan kenyataan. Tentunya hal ini dilarang oleh Allah Subhanahu Wata'ala dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam. Sebab, dusta akan membawa seseorang ke dalam dosa dan neraka.
“Sesungguhnya kejujuran menunjukkan kepada kebaikan dan kebaikan itu menunjukkan kepada surga, dan sesungguhnya seorang lelaki yang berkata jujur hingga di sisi Allah menjadi orang yang shidiq. Dan sesungguhnya dusta itu membawa seseorang kepada dosa, dan dosa itu membawa kepada neraka. Dan seorang lelaki yang berdusta hingga tercatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad)
5. Dilarang berkata kasar ataupun kotor
Rasulullah melarang umat Muslim berkata yang tidak baik seperti mengutuk, perkataan kotor, dan ucapan-ucapan bathil lainnya. Seorang Muslim harus senantiasa berbicara dengan tata cara yang baik, lemah lembut, dan penuh dengan kesopanan.
Ibnu Mas’ud meriwayatkan, bahwasannya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam bersabda, “Bukanlah seorang Mukmin yang sempurna, yang suka mencaci, mengutuk, berbuat, dan berkata kotor.” (HR. Al-Bukhari, Ahmad, dan At-Tirmidzi)