Menurut Hude (2006) bahwa emosi adalah suatu gejala psikologis yang menimbulkan efek pada persepsi, sikap, dan tingkah laku serta dalam bentuk ekspresi tertentu.
Seorang ahli Hurlock (2002) mengemukakan bahwa ada tiga jenis emosi yang timbul pada masa remaja, yaitu:
1.Emosi marah
Emosi ini lebih mudah timbul karena berkaitan dengan bagian otak yang mana meregulasi emosi masih dalam proses berkembang. Meskipun terkadang
remaja melakukan tindak agresif dalam meluapkan emosinya, namun mereka pada dasarnya tetap berusaha meredam emosi dengan cara yang lebih sopan.
2.Emosi takut
Ketakutan yang dialami selama masa remaja sering berkaitan dengan masalah dengan orangtua yang terkadang berbeda dengan keinginan sang anak, ketakutan diasingkan dengan lingkungan pertemanan atau sekitar, ketakukan akan masa depan yang berkaitan dengan cita-cita, dan ketakutan dengan penolakan dari lawan jenis. Pada saat akhir masa remaja dan memasuki perkembangan dewasa, ketakutan berubah menjadi kecemasan akan masalah keuangan, pekerjaan, pendirian, kepercayaan atau agama, menikah, dan berkeluarga.
3.Emosi cinta
Perasaan cinta pertama kali dirasakan dari kasih sayang seorang ibu. Kemudian seiring dengan bertambahnya usia, rasa cinta mulai dirasakan dari lawan jenis. Dalam merasakan emosi cinta pertama kali yang tentunya berbeda dengan cinta kepada orangtua, remaja mengalami kebingungan. Emosi ini menimbulkan kegelisahan dan menyebabkan suasana hati berubah-ubah atau moodswing. Pada saat inilah remaja perlu bercerita tentang isi hatinya kepada orang yang tepat agar tidak terjebak dengan cinta yang salah.
Remaja yang terus menjadi murung atau lebih moody pada masa remaja perlu dipantau lebih dekat karena penelitian sebelumnya telah menunjukan bahwa perubahan suasana hati yang ekstrem terkait dengan masalah emosional, perilaku, dan interpersonal.
Orangtua juga harus berperan untuk menjadi panutan yang positif bagi anak, mengenali pergaulan anak dan teman-temannya, serta fokus kepada hal yang positif dalam upaya membantu untuk mendukung perkembangan sosial dan emosional anak.
METODE
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang di kumpulkan berbentuk kata-kata dan gambar, bukan angka-angka.