Mohon tunggu...
Naila Salsabila
Naila Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/S1 Akuntansi/ Universitas Mercu Buana

NIM : 43222010003 Jurusan : Akuntansi (S1) Kampus : Universitas Mercu Buana Dosen pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 2 _ Diskursus Kepemimpinan Serat Wedhatama KGPAA Mangkunegara IV pada Upaya Pencegahan Korupsi

11 November 2023   08:09 Diperbarui: 11 November 2023   08:09 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.canva.com/design/DAFz0A5TEwE/ibZm9jPw5touzUhoU_-1LQ/edit

Upaya Pencegahan Korupsi

Serat Wedhatama KGPAA Mangkunegara IV telah mengambil serangkaian langkah yang cermat dan efektif dalam upaya pencegahan korupsi di lingkungan keraton Mangkunegara. Salah satu langkah utama yang diambilnya adalah membangun sistem pengawasan yang sangat ketat. Dengan sistem ini, setiap aspek operasional dan keuangan keraton Mangkunegaran dapat dipantau secara cermat, sehingga setiap potensi penyalahgunaan kekuasaan atau keuangan dapat terdeteksi dengan cepat.

Pentingnya menjaga integritas anggota keraton Mangkunegaran tidak pernah diabaikan oleh Serat Wedhatama KGPAA Mangkunegara IV. Dia memastikan bahwa semua anggota keraton tunduk pada kode etik yang ketat, yang mencakup larangan keras terhadap tindakan korupsi. Adanya aturan yang jelas dan konsekuensi yang tegas untuk melanggarnya membuat anggota keraton memiliki insentif kuat untuk menjaga integritas dan menghindari praktik korupsi.

Selain upaya internal, Serat Wedhatama KGPAA Mangkunegara IV juga berfokus pada membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar. Melalui kegiatan sosial yang sering dilakukan dan pemberian bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan, ia telah berhasil memenangkan hati dan kepercayaan masyarakat. Dengan cara ini, masyarakat merasa memiliki keterlibatan dan kedekatan dengan keraton Mangkunegaran, yang pada gilirannya membantu menciptakan atmosfer di mana tindakan korupsi menjadi semakin tidak mungkin terjadi.

Semua tindakan ini bersama-sama menciptakan lingkungan di mana integritas dan pencegahan korupsi menjadi prioritas utama, dan keraton Mangkunegaran dapat mempertahankan reputasi sebagai entitas yang terpercaya dan terhormat dalam komunitasnya. Upaya pencegahan korupsi ini memiliki dampak positif yang mendalam pada stabilitas dan kemakmuran keraton serta masyarakat sekitarnya.

Ciri-ciri Serat Wedhatama KGPAA Mangkunegara IV

Kepemimpinan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam setiap organisasi, termasuk dalam pencegahan korupsi. Kepemimpinan yang baik dapat menjadi kunci dalam mencegah terjadinya tindakan korupsi. Salah satu contoh kepemimpinan yang dianggap sukses dalam upaya pencegahan korupsi adalah kepemimpinan Serat Wedhatama KGPAA Mangkunegara IV.

Serat Wedhatama KGPAA Mangkunegara IV adalah seorang pemimpin yang memiliki ciri-ciri kepemimpinan yang kuat dan efektif dalam mencegah terjadinya korupsi. Berikut adalah beberapa ciri-ciri kepemimpinan yang dimiliki oleh Serat Wedhatama KGPAA Mangkunegara IV:

1. Kepemimpinan yang Bersih dan Berintegritas

KGPAA Mangkunegara IV, atau yang dikenal sebagai seorang pemimpin yang bersih dan berintegritas, memberikan inspirasi yang kuat tentang bagaimana menjalankan pemerintahan dengan jujur dan adil. Filosofi hidupnya tercermin dalam kutipan bahasa Jawa yang sering diucapkan oleh beliau, yaitu "Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani," yang secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai "Di depan memberi contoh, di tengah membangkitkan semangat, di belakang memberi dorongan."Kutipan ini merupakan panduan penting dalam kepemimpinan yang baik. Pertama, "Di depan memberi contoh" menggarisbawahi pentingnya pemimpin sebagai teladan. Mangkunegara IV mengingatkan kita bahwa seorang pemimpin harus menunjukkan integritas, kejujuran, dan etika yang tinggi, sehingga bawahan dapat mengambil contoh dari perilaku dan sikap positifnya. Selanjutnya, "Di tengah membangkitkan semangat" menunjukkan peran pemimpin dalam memberikan motivasi dan dorongan kepada timnya. Pemimpin yang baik harus mampu menginspirasi, memotivasi, dan menggerakkan orang-orang di sekitarnya agar mencapai tujuan bersama. Terakhir, "Di belakang memberi dorongan" menyoroti pentingnya dukungan pemimpin kepada bawahannya. Pemimpin tidak hanya mengarahkan, tetapi juga harus siap memberikan dukungan dan bantuan saat diperlukan. Hal ini menciptakan lingkungan kerja yang positif dan harmonis. Keseluruhan filosofi ini mencerminkan prinsip-prinsip kepemimpinan yang kuat, yang mencakup kejujuran, integritas, kemampuan untuk menginspirasi, dan kemauan untuk mendukung orang-orang di bawah kepemimpinan. KGPAA Mangkunegara IV memberikan contoh yang luar biasa tentang bagaimana seorang pemimpin dapat menciptakan dampak positif dalam pemerintahan dan masyarakat dengan mengikuti prinsip-prinsip ini.

2. Transparansi dan Akuntabilitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun