Mohon tunggu...
Naila Riskiah Ula Banati
Naila Riskiah Ula Banati Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Kamu bisa merubah duniamu hanya dengan pikiranmu.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Arti Filsafat, Obyek Kajiannya, serta Tokoh Filsafat

26 Oktober 2019   16:01 Diperbarui: 27 Oktober 2019   06:31 2062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

 Pengertian Filsafat

Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menggunakan logika dan sistem untuk meneliti suatu hal sampai pada akar-akarnya. Filsafat adalah sifat manusia menurut Immanuel Chan.

Objek kajian filsafat

Adapun objek yang digunakan dalam kajian filsafat ada dua macam:

  • Objek materi filsafat (benda/pengamatan)
  • Objek format filsafat (sudut pandang pada benda tersebut)

Sebab-sebab munculnya ilmu filsafat

               Ilmu filsafat pertama kali muncul di Yunani. Pada abad ke-17 SM. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berpikir-pikir dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia, lingkungan sekitar dan tidak menggantungkan diri kepada agama lagi untuk mencari jawaban atas pertanyaan ini. Banyak yang bertanya-tanya mengapa filsafat muncul di Yunani dan tidak di daerah yang beradab lain kala itu seperti Babilonia, Israel, atau Mesir. Jawabannya sederhana, di Yunani tidak seperti didaerah lainnya, tidak ada kasta pendeta sehingga secara intelektual orang lebih bebas.

Karakteristik berpikir filsafat

              Untuk memahami ilmu filsafat, hendaklah menggunakan pikiran yang kritis, karena hanya dengan berpikir kritis seseorang bisa memahami ilmu filsafat yang cukup rumit ini. Adapun cara agar berpikir kritis :

  • Mulailah memetingkan yang lain
  • Harus memiliki rasa ingin tau
  • Mulai berfikir dari hal-hal kecil
  • Jangan hanya meneliti hal-hal itu saja
  • Mengamati dan mengenali informasi

Manfaat mempelajari ilmu filsafat

             Adapun manfaat mempelajari ilmu filsafat :

  • Memahami diri sendiri atau orang lain
  • Mendorong untuk lebih baik
  • Bisa lebih mandiri seperti berpikir kritis

Menggapai kebenaran

OBYEK DALAM KAJIAN ILMU FILSAFAT

Obyek Ontologi

  • Pengertian obyek Ontologi
    • Ontologi merupakan salah satu dari ketiga kajian filsafat yang paling kuno. Ontologi membahas sesuatu yang bersifat nyata dan konkret. Thales, Plato, dan Aristoteles adalah tiga tokoh Yunani yang memiliki pemikiran yang bersifat ontologi. Pada masa Yunani yang  masih memiliki pengaruh yang kuat terhadap mitos (mythologi) kebanyakan dari mereka sulit membedakan antara penampakan dan kenyataan sehingga masa tersebut banyak hal yang masih mengkaji kejadian alam dalam bentuk mistis sebagai penanggung jawab dari fenomena alam yang sulit dipahami.

Adapun aliran-aliran dalam obyek ontologi adalah sebagai berikut :

  • Aliran Idealisme

             Ide adalah kata yang memiliki arti sesuatu yang hadir dalam jiwa. Aliran Idealisme ini eksistensi mereka ada pada diluar benda fisik karena mereka beranggapan benda fisik akan rusak dan tidak akan pernah membawa orang pada kebenaran sejati. Karena mereka juga beranggapan bahwa dibalik realitas fisik pasti ada sesuatu yang tidak nampak. Bagi aliran ini sejatinya justru terletak dibalik yang fisik, mereka berada dalam ide-ide bahwa fisik itu hanyalah sebuah bayang-bayang, sementara, dan selalu menipu.

  • Aliran Realisme

             Realis adalah sungguh-sungguh atau nyata dan benar. Realisme berpandangan bahwa terdapat satu dunia eksternal nyata yang dapat dikenali. Karna itu objek persepsi indrawi dan pengertiannya memang benar adanya. Objek itu memang dapat diselidiki, dianalisis, dipelajari lewat ilmu, dan hakikatnya lewat ilmu filsafat. Namun, mereka faham ada benda yang dianggap mempunyai wujud tersendiri, ada benda yang tetap kendati diamati.

  • Aliran Eksistensialisme

             Aliran ini adalah tradisi pemikiran filsafat yang terutama diasosiasikan dengan beberapa filsuf Eropa yang sepaham bahwa pemikiran filsafat bermula dengan subyek manusia, bukan hanya subyek manusia berfikir, tetapi juga individu manusia yang melakukan, merasa, dan yang hidup.

  • Aliran Monoisme

            Dalam aliran ini mereka berpendapat bahwa hakikat segala sesuatu hanya bersumber  pada satu, tidak mungkin dua. Baik berupa materi ataupun rohani. Haruslah salah satunya menjadi sumber yang pokok dan dominan dalam menentukan perkembangan yang lain. Plato adalah tokoh filsuf yang dikelompokkan dalam aliran ini karena Plato menyatakan bahwa alam ide merupakan kenyataan yang sebenarmya.

  • Aliran Dualisme

             Aliran ini menyatakan bahwa benda itu terdiri dari dua macam hakikat yaitu hakikat materi dan hakikat rohani, benda dan roh, jasad dan spirit. Kedua macam hakikat ini sama-sama azali dan abadi. Descartes adalah tokoh dalam aliran ini. Dia dianggap sebagai bapak filsafat modern.ia menanamkan kedua hakikat itu dengan istilah dunia kesadaran (rohani) dan dunia ruang (kebendaan)

Obyek kajian Epistimologi

  • Pengertian obyek Epistimologi

                   Epistimologi adalah teori pengetahuan, yaitu membahas tentang bagaimana cara mendapatkan pengetahuan dari objek yang ingin  dipikirkan. Pengetahuan dalam arti sebuah usaha yang dilakukan secara sadar baik dalam proses atau penarikan kesimpulan mengenai kebenaran suatu hal.Epistimologi berasal dari bahasa Yunani, Epitisme (pengetahuan) dan logos (teori).

 Adapun aliran-aliran dalam Epistimologi sebagai berikut :

  • Aliran Rasionalisme

                Paham Rasionalisme ini beranggapan bahwa sumber pengetahuan manusia adalah rasio. Jadi dalam proses perkembangan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh manusia itu harus dimulai dari rasio tanpa rasio maka mustahil manusia itu dapat memperoleh ilmu pengetahuan. Rasio adalah pikiran maka pikiran inilah yang akan membentuk pengetahuan. Karena pengetahuanlah manusia berbuat dan menentukan tindakannya sehingga nantinya ada perbedaan perilaku, perbuatan, dan tindakan manusia sesuai dengan perbedaan dan pengetahuan yang didapat tadi.

  • Aliran Empirisme

               Istilah Empirisme berasal dari bahasa Yunani yang berarti coba-coba/ pengalaman. Aliran ini adalah lawan dari aliran Rasionalisme. Aliran ini adalah suatu aliran yang dalam filsafat menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Dalam aliran ini terdapat penolakan anggapan bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika lahir. Aliran ini membawa kebimbangan pada sains dan agama pada zaman modern filsafat, sehingga dapat diasumsikan mengecilkan peranan akal.

  • Aliran Kritisisme

                Aliran ini adalah aliran yang menyelidiki kemampuan rasio dan batas-batasnya terlebih dahulu. Kritisisme merupakan aliran yang mengkritik dua pemahaman yang berbeda yaitu Rasionalisme dan Empirisme.

  • Aliran Fenomenologi

              Fenomenologi adalah sebuah aliran yang sangat kuat untuk mengerti yang sebenarnya terhadap fenomena atau pertemuan kita dengan realita. Fenomenologi merupakan suatu pengetahuan tentang kesadaran murni yang dialami.

  • Aliran Positivisme

             Aliran ini yang menyatakan bahwa pengetahuan yang autentik hanyalah pengetahuan yang berdasarkan pengalaman nyata.

Obyek kajian Axiologi

  • Pengertian obyek Axiologi

                   Axiologi berasal dari bahasa Yunani Axios (nilai) logos (teori). Axiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Jadi dalam obyek axiologi ini yang ingin dicapai adalah hakikat dan manfaat yang terdapat dalam suatu pengetahuan.

Adapun aliran-aliran dalam obyek Axiologi sebagai berikut :

  • Aliran Pragmatisme

                Aliran ini yang bermanfaat kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Aliran ini adalah aliran yang mengajarkan bahwa yang benar adalah segala sesuatu yang membuktikan dirinya sebagai yang benar dengan melihat kepada akibat-akibat atau hasilnya yang bermanfaat secara praktis.

  • Aliran Intuisionisme

              Aliran ini adalah sistem etika yang tidak mengukur baik atau buruknya sesuatu perbuatan berdasarkan hasilnya namun lebih berdasarkan kepada niat dalam melakukan perbuatan tersebut. Intuisionisme (berasal dari : intuitio artinya pemandangan) Aliran ini adalah suatu aliran filsafat yang menganggap adanya satu kemampuan tingkat tinggi yang dimiliki manusia.

  • Aliran Hedonisme

               Aliran ini adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan adalah tujuan utama dalam hidup mereka. Konsep moral dari aliran ini adalah menyamakan kebaikan dan kesenangan. Jadi semua kesenangan secara fisik selalu membawa kebaikan.

 TOKOH DAN KARAKTERISTIK SERTA PEMIKIRAN FILSAFAT YUNANI

  • SOCRATES

                  Untuk meriwayatkan hidup Socrates tidak banyak diketahui akan tetapi sebagai sumber utama tentang Socrates diperoleh dari tulisan Aristophonis, Xenoption, Plato, Aristoteles. Seperti halnya yang diriwayatkan, Socrates tidak memungut biaya untuk setiap ilmu yang diberikan kepada muridnya. Cara memberikan pelajaran kepada muridnya dengan cara berdialog (tanya jawab) untuk mengupas kebenaran yang selalu menyelimuti muridnya. Socrates dengan pemikiran filsafatnya untuk menyelidiki manusia secara keseluruhan, yaitu dengan menghargai nilai-nilai jasmaniah dan rohaniah yang keduanya tidak dapat dipisahkan karna dengan keterkaitan kedua hal tersebut banyak nilai yang dihasilkan.

  • PLATO

                  Plato adalah murid dari Socrates . ia dikenal sebagai ahli pikir dan sastrawan dalam pemikiran filsafatnya, ia mencoba untuk menyelesaikan permasalahan dengan lama :  mana yang benar antara pengetahuan lewat indra dengan pengetahuan lewat akal. Pengetahuan indra/ pengetahuan pengalaman bersifat tidak tetap, sedangkan pengetahuan akal bersifat tetap. Dan menurut  Plato realitas itu ada pada dunia ide.

  • ARISTOTELES

                 Aristoteles adalah murid dari Plato dari usia 17 tahun sampai Plato meninggal dunia kira-kira selama 20 tahun.  Aristoteles tidak sependapat dengan gurunya bahwa realitas itu ada pada dunia ide. Menurut Aristoteles,yang realitas itu berada pada hal-hal khusus dan konkret. Jadi pemikiran filsafat Aristoteles adalah realitas yang sungguh-sungguh  terdapat pada yang khusus dan individual. Keberadaan manusia bukan di dunia ide, tetapi manusia berada pada yang satu per satu. Dengan demikian, realitas itu terdapat pada yang konkret, yang bermacam-macam, yang berubah-ubah. Itulah realitas yang sesungguhnya menurut Aristoteles.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun