Mohon tunggu...
Naila Riskiah Ula Banati
Naila Riskiah Ula Banati Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Kamu bisa merubah duniamu hanya dengan pikiranmu.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Arti Filsafat, Obyek Kajiannya, serta Tokoh Filsafat

26 Oktober 2019   16:01 Diperbarui: 27 Oktober 2019   06:31 2062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

                  Untuk meriwayatkan hidup Socrates tidak banyak diketahui akan tetapi sebagai sumber utama tentang Socrates diperoleh dari tulisan Aristophonis, Xenoption, Plato, Aristoteles. Seperti halnya yang diriwayatkan, Socrates tidak memungut biaya untuk setiap ilmu yang diberikan kepada muridnya. Cara memberikan pelajaran kepada muridnya dengan cara berdialog (tanya jawab) untuk mengupas kebenaran yang selalu menyelimuti muridnya. Socrates dengan pemikiran filsafatnya untuk menyelidiki manusia secara keseluruhan, yaitu dengan menghargai nilai-nilai jasmaniah dan rohaniah yang keduanya tidak dapat dipisahkan karna dengan keterkaitan kedua hal tersebut banyak nilai yang dihasilkan.

  • PLATO

                  Plato adalah murid dari Socrates . ia dikenal sebagai ahli pikir dan sastrawan dalam pemikiran filsafatnya, ia mencoba untuk menyelesaikan permasalahan dengan lama :  mana yang benar antara pengetahuan lewat indra dengan pengetahuan lewat akal. Pengetahuan indra/ pengetahuan pengalaman bersifat tidak tetap, sedangkan pengetahuan akal bersifat tetap. Dan menurut  Plato realitas itu ada pada dunia ide.

  • ARISTOTELES

                 Aristoteles adalah murid dari Plato dari usia 17 tahun sampai Plato meninggal dunia kira-kira selama 20 tahun.  Aristoteles tidak sependapat dengan gurunya bahwa realitas itu ada pada dunia ide. Menurut Aristoteles,yang realitas itu berada pada hal-hal khusus dan konkret. Jadi pemikiran filsafat Aristoteles adalah realitas yang sungguh-sungguh  terdapat pada yang khusus dan individual. Keberadaan manusia bukan di dunia ide, tetapi manusia berada pada yang satu per satu. Dengan demikian, realitas itu terdapat pada yang konkret, yang bermacam-macam, yang berubah-ubah. Itulah realitas yang sesungguhnya menurut Aristoteles.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun