Mohon tunggu...
Naila Riskiah Ula Banati
Naila Riskiah Ula Banati Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Kamu bisa merubah duniamu hanya dengan pikiranmu.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Arti Filsafat, Obyek Kajiannya, serta Tokoh Filsafat

26 Oktober 2019   16:01 Diperbarui: 27 Oktober 2019   06:31 2062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Obyek Ontologi

  • Pengertian obyek Ontologi
    • Ontologi merupakan salah satu dari ketiga kajian filsafat yang paling kuno. Ontologi membahas sesuatu yang bersifat nyata dan konkret. Thales, Plato, dan Aristoteles adalah tiga tokoh Yunani yang memiliki pemikiran yang bersifat ontologi. Pada masa Yunani yang  masih memiliki pengaruh yang kuat terhadap mitos (mythologi) kebanyakan dari mereka sulit membedakan antara penampakan dan kenyataan sehingga masa tersebut banyak hal yang masih mengkaji kejadian alam dalam bentuk mistis sebagai penanggung jawab dari fenomena alam yang sulit dipahami.

Adapun aliran-aliran dalam obyek ontologi adalah sebagai berikut :

  • Aliran Idealisme

             Ide adalah kata yang memiliki arti sesuatu yang hadir dalam jiwa. Aliran Idealisme ini eksistensi mereka ada pada diluar benda fisik karena mereka beranggapan benda fisik akan rusak dan tidak akan pernah membawa orang pada kebenaran sejati. Karena mereka juga beranggapan bahwa dibalik realitas fisik pasti ada sesuatu yang tidak nampak. Bagi aliran ini sejatinya justru terletak dibalik yang fisik, mereka berada dalam ide-ide bahwa fisik itu hanyalah sebuah bayang-bayang, sementara, dan selalu menipu.

  • Aliran Realisme

             Realis adalah sungguh-sungguh atau nyata dan benar. Realisme berpandangan bahwa terdapat satu dunia eksternal nyata yang dapat dikenali. Karna itu objek persepsi indrawi dan pengertiannya memang benar adanya. Objek itu memang dapat diselidiki, dianalisis, dipelajari lewat ilmu, dan hakikatnya lewat ilmu filsafat. Namun, mereka faham ada benda yang dianggap mempunyai wujud tersendiri, ada benda yang tetap kendati diamati.

  • Aliran Eksistensialisme

             Aliran ini adalah tradisi pemikiran filsafat yang terutama diasosiasikan dengan beberapa filsuf Eropa yang sepaham bahwa pemikiran filsafat bermula dengan subyek manusia, bukan hanya subyek manusia berfikir, tetapi juga individu manusia yang melakukan, merasa, dan yang hidup.

  • Aliran Monoisme

            Dalam aliran ini mereka berpendapat bahwa hakikat segala sesuatu hanya bersumber  pada satu, tidak mungkin dua. Baik berupa materi ataupun rohani. Haruslah salah satunya menjadi sumber yang pokok dan dominan dalam menentukan perkembangan yang lain. Plato adalah tokoh filsuf yang dikelompokkan dalam aliran ini karena Plato menyatakan bahwa alam ide merupakan kenyataan yang sebenarmya.

  • Aliran Dualisme

             Aliran ini menyatakan bahwa benda itu terdiri dari dua macam hakikat yaitu hakikat materi dan hakikat rohani, benda dan roh, jasad dan spirit. Kedua macam hakikat ini sama-sama azali dan abadi. Descartes adalah tokoh dalam aliran ini. Dia dianggap sebagai bapak filsafat modern.ia menanamkan kedua hakikat itu dengan istilah dunia kesadaran (rohani) dan dunia ruang (kebendaan)

Obyek kajian Epistimologi

  • Pengertian obyek Epistimologi

                   Epistimologi adalah teori pengetahuan, yaitu membahas tentang bagaimana cara mendapatkan pengetahuan dari objek yang ingin  dipikirkan. Pengetahuan dalam arti sebuah usaha yang dilakukan secara sadar baik dalam proses atau penarikan kesimpulan mengenai kebenaran suatu hal.Epistimologi berasal dari bahasa Yunani, Epitisme (pengetahuan) dan logos (teori).

 Adapun aliran-aliran dalam Epistimologi sebagai berikut :

  • Aliran Rasionalisme

                Paham Rasionalisme ini beranggapan bahwa sumber pengetahuan manusia adalah rasio. Jadi dalam proses perkembangan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh manusia itu harus dimulai dari rasio tanpa rasio maka mustahil manusia itu dapat memperoleh ilmu pengetahuan. Rasio adalah pikiran maka pikiran inilah yang akan membentuk pengetahuan. Karena pengetahuanlah manusia berbuat dan menentukan tindakannya sehingga nantinya ada perbedaan perilaku, perbuatan, dan tindakan manusia sesuai dengan perbedaan dan pengetahuan yang didapat tadi.

  • Aliran Empirisme

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun