Mohon tunggu...
Naila Nadya
Naila Nadya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Saya senang membaca, mendengarkan musik, dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Perkembangan Kognitif: Perbandingan Teori Jean Piaget dan Lev Vygotsky

31 Oktober 2024   16:35 Diperbarui: 31 Oktober 2024   16:37 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Scaffolding juga disebut dengan pemberian sejumlah bantuan kepada seorang manusia atau anak selama tahap awal pembelajaran. Tutor akan memberikan beberapa stimulus pada anak. Ketika awal diberikan tugas baru, anak biasanya belum mengerti. Saat kemampuan anak semakin meningkat maka pelan-pelan guru atau tutor akan mengurangi bimbingannya sedikit demi sedikit.

3. Bahasa dan Pemikiran

Menurut Vygotsky, manusia menerapkan bahasa untuk merencanakan, membimbing, dan memonitor perilaku mereka. Bahasa digunakan manusia tidak hanya untuk komunikasi sosial, tetapi juga untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas. Vygotsky berpendapat mengenau konsep bahasa dan pikiran yang terbagi menjadi dua macam, yakni percakapan sendiri (private speech) dan pembicaraan batin (inner speech). 

Percakapan sendiri (private speech) merupakan kebiasaan anak berbicara dengan keras kepada dirinya sendiri tanpa maksud berbicara dengan orang lain. Hal itu, menjadi hal yang normal terjadi pada anak yang berusia 3-5 tahun. Setelah menyampai usia lima tahun, umumnya fase private speech pada anak akan menghilang.

Inner speech dapat dipahami sebagai anak yang menggunakan kemampuan berbicara sendiri, tidak hanya untuk diterapkan dalam berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang di sekitar saja. Tetapi juga, untuk merencanakan dan mengendalikan perilakunya. Kondisi tersebut disebut dengan percakapan batin (inner speech). Inner speech sendiri akan terbawa sampai manusia dewasa. Fungsinya sebagai kontrol pikiran, ingatan, memori, dan tindakan dalam berencana.

Implikasi dalam pendidikan:

  • Pendidik harus memahami pentingnya interaksi sosial dalam proses belajar dan menciptakan lingkungan yang mendukung kolaborasi.
  • Metode pengajaran harus mencakup penggunaan scaffolding, di mana dukungan disesuaikan dengan kebutuhan anak.
  • Pendidik perlu memanfaatkan bahasa sebagai alat untuk membantu siswa merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi tugas mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun