Komunikasi bukan sekadar ilmu, tetapi juga merupakan seni dalam bergaul. Setiap individu perlu memiliki keterampilan untuk menerapkan prinsip-prinsip komunikasi secara kreatif, sehingga pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan baik. Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin, "communicare," yang berarti terlibat atau menyampaikan. Secara umum, komunikasi melibatkan perilaku satu atau lebih orang dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan. Namun, saat pesan disampaikan, seringkali terdapat gangguan yang dapat mengakibatkan interpretasi yang keliru (DeVito, 2009).
Komunikasi adalah suatu aktivitas di mana individu atau kelompok saling bertukar pesan, meskipun seringkali dihadapkan pada berbagai hambatan. Proses ini memiliki dampak yang signifikan dan dapat memicu reaksi atau umpan balik dari pihak lain. Komunikasi dianggap berhasil ketika melibatkan simbol nonverbal, suara, dan kata-kata. Terkadang, seseorang dapat menyampaikan pesan tanpa menggunakan kata-kata secara langsung, melainkan melalui simbol nonverbal, seperti menggelengkan kepala sebagai jawaban terhadap sebuah pertanyaan.
Dalam proses komunikasi memiliki delapan unsur dasar, yaitu sumber, pengkodean, pesan, saluran, dekode, penerima, umpan balik, dan gangguan. Sumber merujuk pada individu yang memulai penyampaian pesan, di mana efektivitas pesan ini sangat mempengaruhi kelancaran komunikasi serta pemahaman makna yang ingin disampaikan. Pengkodean adalah proses kognitif yang dilakukan individu untuk merumuskan pesan sehingga dapat dipahami oleh penerima. Pesan itu sendiri merupakan informasi yang diperoleh melalui indera penerima, yang mencakup pemikiran, gagasan, dan perasaan. Saluran media merupakan sarana untuk mengirimkan pesan atau simbol tertulis, yang dapat berupa media sosial, cetak, atau elektronik. Dekode adalah langkah dalam menafsirkan pesan menjadi arti yang dipahami oleh penerima. Penerima adalah individu yang menerima pesan dari sumber, yang dikenal sebagai komunikator. Umpan balik mencerminkan adanya respons yang terjadi dalam interaksi antara komunikan dan komunikator, sedangkan gangguan adalah segala sesuatu yang menghalangi penyampaian pesan secara efektif. Melalui komunikasi, seseorang bisa mengungkapkan identitasnya dan memperkenalkan diri kepada orang lain. Komunikasi mampu memperkuat relasi sosial dan memengaruhi individu agar berpikir dan berperilaku sesuai harapan (Koesomowidjojo, 2020).
B. Definisi Politik
Politik pada dasarnya, merujuk pada fenomena yang erat kaitannya dengan manusia dan selalu berlangsung dalam konteks kehidupan masyarakat. Sebagai makhluk sosial yang dinamis, manusia terus berkembang, dan di dalamnya, politik berperan untuk merealisasikan potensi individu dalam proses perkembangan tersebut. Inti dari politik terletak pada pengamatan atau kajian yang tetap memperhatikan faktor manusia. Dalam analisis politik, kepribadian individu dianggap sebagai unit dasar yang penting
Istilah "politik" telah mengalami perkembangan makna yang begitu beragam sehingga dalam bahasa Indonesia diadopsi dengan tiga pengertian berbeda. Pertama, istilah ini merujuk pada segala urusan dan tindakan yang terkait dengan hubungan antara pemerintahan suatu negara dan negara lainnya. Kedua, ia menjelaskan tentang strategi atau kelicikan dalam konteks tertentu. Ketiga, istilah ini juga digunakan dalam ranah disiplin ilmu politik. Politik di sini berfungsi sebagai konsep pengaturan masyarakat yang berfokus pada isu-isu terkait cara kerja pemerintahan. Untuk membangun masyarakat politik yang baik dan efektif, pemahaman serta diskusi cermat mengenai hal ini sangatlah penting (Agustino, 2020).
Secara lebih luas, politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat, yang mencakup pengambilan keputusan, terutama dalam konteks kenegaraan. Proses ini bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai definisi politik yang ada. Hakikat politik juga dapat dipahami sebagai seni untuk memperoleh kekuasaan, baik secara konstitusional maupun non-konstitusional. Menurut Aristoteles, politik adalah usaha yang dilakukan oleh warga negara untuk mencapai kebaikan bersama. Secara umum, politik berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara, serta dapat didefinisikan sebagai kegiatan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan. Lebih jauh lagi, politik juga melibatkan proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik
Makna politik berasal dari kata "polis," yang merujuk pada konsep negara kota yang totalis, di mana ada kesatuan antara negara dan masyarakat. Sejak zaman Yunani kuno, istilah politik telah dikenal dengan dua pengertian utama: politik politeke techne, yang berarti keterampilan dalam berpolitik, serta politik episteme, yang merujuk pada ilmu politik. Istilah politikos juga digunakan untuk menggambarkan hak-hak kewarganegaraan tertentu (Sakti, 2020).
Secara umum, politik dapat dipahami sebagai serangkaian prinsip, metode, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Ini mencakup proses penentuan tujuan negara serta pelaksanaan berbagai kebijakan yang diperlukan. Selain itu, politik juga berperan dalam pengaturan pembagian dan alokasi sumber daya yang tersedia. Kebijakan-kebijakan ini memerlukan kekuasaan dan kewenangan untuk membangun kerja sama serta menyelesaikan konflik yang mungkin muncul dalam proses tersebut (Pureklolon, 2016)
Meskipun esensi politik berkaitan dengan kekuasaan, tidak semua bentuk kekuasaan dapat dianggap sebagai kekuasaan politik. Kekuasaan politik biasanya terwujud melalui pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang berdampak pada negara, yang selalu berhubungan dengan kepentingan publik. Keputusan-keputusan ini mencakup dua aspek penting: program tindakan untuk mencapai tujuan masyarakat sebagai sebuah negara, serta individu yang akan mengimplementasikan kebijakan tersebut.
Struktur merupakan perkembangan hubungan antara berbagai komponen yang membentuk bangunan organisasi. Dalam konteks politik, struktur melibatkan interaksi antara elemen-elemen dalam sistem politik yang menentukan nilai-nilai yang dianggap sah, yang dipengaruhi oleh pembagian dan penggunaan kekuasaan. Komponen-komponen dalam struktur politik mencerminkan adanya pembagian kekuasaan serta peran dalam sistem tersebut. Sistem politik ini menghasilkan lembaga-lembaga yang berhubungan dengan alokasi nilai secara otonom, dan dipengaruhi oleh distribusi dan pemanfaatan kekuasaan. Berikut adalah gambaran tentang suasana kehidupan politik: