Mohon tunggu...
Naila Alya Kamila
Naila Alya Kamila Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa prodi Ilmu Politik Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena Nia Kurnia Sari, Gadis Penjual Gorengan yang Dibunuh dan Diperkosa: Kuburan menjadi Tempat Ziarah

15 Desember 2024   07:00 Diperbarui: 14 Desember 2024   10:50 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kisah tragis Nia Kurnia Sari, seorang gadis penjual gorengan yang menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan, terus menarik perhatian masyarakat hingga kini. Peristiwa mengenaskan ini tidak hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga memunculkan fenomena sosial yang unik.

Nia Kurnia Sari(18), yang dikenal sebagai sosok gadis sederhana dan pekerja keras, tewas secara tragis pada 6 September lalu. Dalam peristiwa tersebut, ia menjadi korban kekerasan sadis oleh pelaku berinisial IS(26) saat pulang sekolah setelah berjualan gorengan untuk membantu ekonomi keluarganya. Kejadian ini meninggalkan trauma mendalam bagi masyarakat sekitar yang mengenalnya.

Pelaku akhirnya ditangkap oleh Polres Padang Pariaman saat sedang bersembunyi di dalam loteng salah satu rumah di Padang Kabau setelah 12 hari buron, tetapi luka sosial dari peristiwa ini tetap terasa. Nia yang dikenal ramah kini dikenang dengan cara yang tidak terduga.

Rumah dan Kuburan Nia Jadi Tempat Ziarah

Setelah kepergiannya, rumah Nia dan makamnya mulai didatangi oleh orang-orang yang penasaran akan kisahnya. Tidak hanya kisah tragis yang dialaminya, Alasan lain di balik banyaknya orang yang datang dan berziarah ke sana lantaran makam tersebut dinilai memunculkan aroma yang wangi.

https://x.com/KemenperinRI/status/1857373906178322924?t=sgsEtRc3I7q23tgN2dU6_Q&s=19

"Kuburan Nia Kurnia Sari, korban perkosaan dan pembunuhan, sekarang dijadiin tempat ziarah karena katanya kuburannya 'wangi'," cuit akun @KemenperinRI di X, Jumat (15/11/2024).

Meski begitu, persoalan terkait 'aroma wangi' tersebut memunculkan kontra. Pasalnya, diduga jika orang-orang yang datang ke sana menilai aroma tersebut datang bukan karena faktor fisik.

Jika melihat kondisi makamnya, aroma wangi bisa dijelaskan dengan mudah dari banyaknya bunga dan potongan daun pandan yang ditinggalkan di atasnya. Banyak yang datang untuk berdoa, mengirimkan doa kepada almarhumah, atau sekadar mengambil pelajaran dari tragedi ini. Tidak sedikit pula yang percaya bahwa Nia memiliki "karomah" tertentu, sehingga mereka menjadikan tempat tersebut sebagai lokasi spiritual sehingga menyandingkan makan Nia dengan makan para wali.

Bermula dari kisahnya yang mencuri perhatian hingga menjadi objek sanjungan, penampakan makam dari Nia Kurnia Sari kini menimbulkan keresahan. Bahkan ada dugaan makam tersebut menjadi sarana menjalankan syirik, menduakan Allah dalam agama Islam.

"Dan kata orang kampung gue, kuburannya juga dijadiin tempat mohon hajat (katanya anak pilihan Allah)," bunyi salah satu komentar di X.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun