Mohon tunggu...
Naila Alifia Rahma
Naila Alifia Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa ilmu komunikasi - Universitas Pakuan

Saat ini sedang menempuh pendidikan strata satu (S1) di Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Pakuan, pada tahun 2024. Sebagai seorang mahasiswa, saya memiliki ketertarikan yang mendalam dalam bidang komunikasi dan terus berupaya mengembangkan keterampilan dalam menyampaikan pesan secara efektif serta memahami dinamika komunikasi di berbagai konteks. Di luar aktivitas akademik, saya memiliki hobi membaca, mendengarkan musik, dan menulis. Kegiatan-kegiatan tersebut tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga memperkaya wawasan dan perspektif saya, yang saya harap dapat menunjang pengembangan diri saya dalam bidang ilmu komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Integritas Seseorang Memiliki Motivasi Empati Serta Rasa Solidaritas dengan Orang Lain

28 November 2024   12:49 Diperbarui: 28 November 2024   16:39 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Integritas mengacu pada konsistensi dalam tindakan, nilai, dan prinsip moral, sedangkan solidaritas mencakup kesadaran dan dukungan terhadap orang lain dalam suatu komunitas atau kelompok. Ketika solidaritas terbangun, individu merasa terhubung dan lebih termotivasi untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai etika, memperkuat integritas mereka.

Salah satu cara solidaritas memperkuat integritas adalah dengan menciptakan lingkungan yang mendukung. Dalam kelompok atau komunitas yang memiliki rasa solidaritas yang kuat, individu merasa lebih aman dan terdukung untuk mengekspresikan pandangan dan nilai-nilai mereka. 

Lingkungan ini memungkinkan individu untuk berbagi pengalaman dan saling mendukung ketika menghadapi dilema moral. Misalnya, dalam organisasi yang menjunjung tinggi solidaritas, karyawan merasa lebih nyaman untuk melaporkan tindakan tidak etis, karena mereka tahu bahwa rekanrekan mereka akan berdiri bersama mereka.

Ketika anggota komunitas saling mendukung dalam menjunjung tinggi integritas, hal ini menciptakan semangat kolektif yang mendorong individu untuk berpegang pada prinsip moral mereka. Dalam konteks pendidikan, misalnya, solidaritas di antara siswa dapat membantu mereka untuk saling mengingatkan dan mendorong satu sama lain agar tidak terjerumus dalam perilaku curang atau tidak etis, seperti menyontek. Dengan dukungan rekan-rekan, siswa akan merasa lebih termotivasi untuk menjaga integritas akademik mereka.

Solidaritas juga menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial di antara individu. Ketika seseorang merasa terhubung dengan orang lain, mereka cenderung mengembangkan rasa empati dan perhatian terhadap kesejahteraan orang lain. 

Dalam konteks ini, individu akan lebih mempertimbangkan dampak tindakan mereka terhadap orang lain dan berusaha untuk bertindak dengan integritas. Solidaritas membentuk kesadaran bahwa tindakan individu tidak hanya berdampak pada diri mereka sendiri, tetapi juga pada komunitas atau kelompok di sekitarnya.

Misalnya, dalam konteks bisnis, perusahaan yang memiliki solidaritas di antara karyawan mereka lebih mungkin untuk mengedepankan nilai-nilai etika dan tanggung jawab sosial. 

Ketika karyawan merasa bahwa mereka adalah bagian dari tim yang saling mendukung, mereka lebih mungkin untuk membuat keputusan yang tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini menciptakan iklim kerja yang positif, di mana integritas dan etika menjadi bagian integral dari budaya organisasi.

Solidaritas mendorong akuntabilitas di dalam kelompok atau komunitas. Ketika individu merasa memiliki tanggung jawab terhadap rekan-rekan mereka, mereka lebih cenderung untuk bertindak dengan integritas. 

Dalam kelompok yang solid, anggota akan saling mengawasi dan memberikan umpan balik satu sama lain. Hal ini menciptakan suasana di mana pelanggaran terhadap prinsip moral dapat didiskusikan secara terbuka, dan individu merasa diingatkan untuk bertindak dengan jujur dan bertanggung jawab.

Akuntabilitas ini sangat penting dalam konteks organisasi. Ketika karyawan melihat bahwa rekan-rekan mereka berkomitmen untuk menjaga integritas, mereka akan merasa terdorong untuk melakukan hal yang sama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun