Bercengkrama dengan syifa memang sangat seru sekali. Tak ada rasa bosan sedikitpun kalau bercengkrama dengannya. Tak ada yang berubah darinya, dari dulu seperti itu. Hal itulah yang membuatku merasa nyaman jika curhat dan ada di dekatnya. Hingga tak sadar, matahari pun semakin tenggelam.
" yah udah malam kai, aku pamit dulu ya, aku cuma ingin pesan sama kamu, jaga dirimu baik -- baik ya, jangan lupa salat dan berdoa untuk meminta perlindungan " ucap syifa
Tiba -- tiba saja syifa beranjak dan pergi begitu saja meninggalkanku. Aku sangat heran, tidak seperti biasanya.
" nduk, kamu ngapain disini, ini udah malam"
Tiba -- tiba saja ada orang yang membuyarkan lamunanku. Mencoba menetralkan pikiranku. Aku pun bergegas bangun, dan menghadap pak hasan.
" astaghfirullah, udah maghrib ya pak ?" tanyaku pada pak hasan.
" iya nduk, kamu salat kan? Mending salat dulu nduk, nggak baik anak gadis melamun sendirian di bawah pohoh, apalagi ini udah masuk waktu maghrib " aku mengangguk, dan bergegas ke mushalla terdekat. Mengambil wudhu dan menunaikan salat magrib berjama'ah.
Seusai salat maghrib pun tak lupa aku untuk mengikuti pesan syifa yang menuntunku untuk selalu berdo'a setelah salat. Mengadu semuanya kepada tuhan agar perasaan ini juga lebih tenang dan memohon agar diberikan petunjuk. Karena aku pun juga yakin, segala hal yang terjadi dalam hidupku baik sekarang hingga  kedepannya, itu sudah sebaik -- baik takdir -- Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H