Dalam buku Anxiety Disorders The New Achievements, Nabila Y. Alkhandari menjelaskan bahwasanya "Many students face anxiety when they think they cannot achieve their academic or non-academic purposes". Contohnya, ketika siswa akan menghadapi ujian baik ulangan harian maupun ujian semester terkait mata pelajaran yang sulit, tak jarang sebagian dari mereka merasa tidak ahli dalam hal tersebut dan langsung menyerah begitu saja.
Bahaya anxiety disorder terhadap kecerdasan
Ketika seorang anak merasa mereka tidak cukup mampu untuk meraih apa yang mereka harapkan, mereka akan menanamkan pemikiran di alam bawah sadarnya jika mereka pasti akan gagal. Sehingga pikiran-pikiran itulah yang akan mendorong mereka untuk takut mencoba, takut akan belajar bahkan menghindari belajar.
Beberapa dampak dari anxiety disorder terhadap kecerdasan diantaranya:
1. Membuat takut akan belajarÂ
Setiap individu memiliki tahap perkembangan kognitif yang berbeda-beda, beberapa anak memiliki perkembangan kognitif yang cepat, sehingga mereka mampu memahami pelajaran dengan mudah. Sedangkan beberapa anak lainnya memerlukan waktu yang lama untuk bisa memahami informasi maupun pelajaran. Hal ini menjadi salah satu penyebab mereka mudah dan sering mengalami anxiety.
2. Mengganggu aktivitas pembelajaran
Siswa yang mengidap gangguan kecemasan yang berlebihan akan terperangkap pada rasa bersalah dan panik yang sedang mereka rasakan. Kekhawatiran ini terkadang tidak dapat dikendalikan dan kerap mengganggu aktivitas individu yang mengalaminya. Pada remaja, kecemasan ini kerap mengganggu konsentrasi saat belajar maupun aktivitas diluar pembelajaran seperti sulit untuk fokus, sehingga proses belajar menjadi tidak efektif.
3. Kemampuan berpikir menurun
Ketika seseorang sudah merasa cemas yang berlebih, mereka akan sulit berpikir untuk menemukan suatu jawaban atau solusi dari masalah tertentu. Dalam jurnal penelitian terkait The Impact of Anxiety-Inducing Distraction on Cognitive Performance: A Combined Brain Imaging and Personality Investigation, ditemukan bahwa peningkatan aktivitas di ventral daerah afektif dapat mengganggu aktivitas dalam sistem dorsal dan bisa menghasilkan gangguan kognitif.
4. Sering merasa kelelahan