Mohon tunggu...
Ahmad Nahrowi
Ahmad Nahrowi Mohon Tunggu... Jurnalis - Santri, Proletar

Pegiat Jurnalisme Pesantren

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nadzom Alfiyah di Saku Temanku

31 Desember 2019   14:36 Diperbarui: 31 Desember 2019   17:44 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kang, sakderenge berangkat ampun supe teng Maqbaroh mbah yai sepuh, nyuwun Ridho".  Kang Ahmad mengingatkan Husen dan Fahmi, respon mereka berdua
 Nampak senyap, terdiam, hatinya seolah tergugah. Namun pada akhirnya Ba'da Jama'ah Mahrib mereka ke Maqbaroh, tawasul ke mbah yai sepuh. Dengan perasaan was-was, berkecamuk dengan kantuk, Fahmi dan Husen siap berlaga dimedan perang, mengalahkan kebodohan dengan cara menghafal. Sedangkan Kang Ahmad dengan Optimis bisa melibas habis 900 Nadzom lebih.

"Mas, kok ketingal gobyos kengeng nopo njenegan ?". Husen dan Fahmi diam, kowah kowoh sambil bersandar dibawah pohon trembesi depan Aula Al-Muktamar, 2 kancing baju teratas mereka terbuka, menandakan lagi  ngisis "Alhamdulillah mad, aq seh ra nyongko, iso apal 900+1 Nadzom". " Iyo mad, masio oleh syafaat ko Penyimak, akhirnya sesuai target". Fahmi mengiyakan rintihan Husen, yang masih lemas tanpa dinyana mereka lolos 900 Nadzom, kunci untuk bisa nyewu.

 " perjuangan njenengan berdua sudah tertuangkan oleh Syekh Muhammad bin Abdullah Al-Andalusi, dalam Motivasinya yang berbunyi #
  .   .
"Aku takan putus asa dalam meraih cita-cita sejati, walau cobaan datang silih berganti menghadangku. Aku tidak akan duduk bertopang dagu karena pertempuran, meski menghadapi gelombang musuh yang datang silih berganti".

 Fahmi dan Husen masih bengong saja, masih belum percaya dengan hasil Mumi tadi, mereka sadar bahwasanya kalam-kalam Alfiyah itu penuh motivasi, maka tak ada alasan untuk berhenti.

"Nggeh mpun kang lek ngoten, kulo bade pamit rien, ampun supe teng maqbaroh, tawasul maleh dateng beliau." Kang Ahmad ndloyor pergi, entah kemana arahnya. (La ya'rifal wal ilal wal ).

Pagi Harinya

"Mad, lagi ngapain koen?" "niki kang Fahmi,  Bade nenggo jemuran". "Haishhh Mad-mad, oh ya mad, ini kita ada undangan laga persahabatan, Alumni MA Vs Kelas 3 MA nya". Fahmi mengajak Ahmad main bola di MAnya dulu, yang masih seatap dengan pesantren Induk ini. "Mboten ah mas, njenengan Berangkat mawon".

"Haduh mad-mad, eman iki mek setahun pisan lagane." " Mboten Mpon". Ahmad ndak biasany nolak diajak main bola, dulu waktu MA paling semangat main bola, posisinya biasanya Play Maker,  tapi semenjak Nyewu ini agak ogah-ogahan main bola, hingga badanya terlihat kerempeng, tanda jarang olahraga.

Liburan Maulud Tiba

"Yesss liburrr, sennn koen meh nandi liburan 10 dino iki?". "Meh nonton Derby Jatim nuw, mari  ngunu Awaydays ndek Sleman ". " Lha koen Mad, liburan kok malah tura-turu ?"
 "Kulo Gampil Liburane Mas, njenengan rien mawon".

 "oh yawes lek ngunu,".  Fahmi & Husen Pamitan mau pulang, sedangkan Ahmad masih  rebahan.
Ahmad  berniat untuk tidak pulang, dia ingin memanfaatkan waktu liburan ini untuk menghatamkan Alfiahnya, lumayan 10 hari, 1 hari 10 Nadzom, dapat 100 . Bisa segera khatam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun