Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Self-Handicapping, Mengapa Kita Sering Menjadi Penghalang bagi Diri Sendiri?

31 Oktober 2024   07:55 Diperbarui: 31 Oktober 2024   08:12 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bersedih (sumber gambar:Liza summer/Pexels)

Self-handicapping adalah fenomena psikologis di mana seseorang menciptakan atau mencari penghalang atau alasan yang dapat menghalangi kesuksesan mereka, biasanya untuk melindungi harga diri jika mengalami kegagalan. Meskipun mungkin terlihat sebagai cara untuk menjaga diri dari rasa kecewa, perilaku ini sering kali menjadi bumerang, menjauhkan kita dari potensi yang sebenarnya.

Dalam dunia yang semakin kompetitif, khususnya bagi generasi muda seperti Gen Z dan Milenial, fenomena ini kian terlihat. Self-handicapping bisa terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari kebiasaan menunda-nunda, mengabaikan tanggung jawab, hingga mengatur harapan secara rendah. Bagaimana kita bisa memahami perilaku ini, dan lebih penting lagi, mengatasinya?

Mengapa Self-Handicapping Terjadi?

Self-handicapping adalah cara untuk melindungi ego dan harga diri. Dengan menciptakan "alasan" di luar diri sendiri, kita merasa lebih aman, karena kegagalan dapat disalahkan pada hal-hal eksternal alih-alih kemampuan kita. Misalnya, seorang mahasiswa yang menunda belajar untuk ujian mungkin mengatakan, "Saya tidak punya cukup waktu untuk belajar," agar jika nilainya rendah, ia memiliki alasan lain selain kurangnya kemampuan.

Beberapa penyebab utama self-handicapping meliputi:

1. Ketakutan Akan Kegagalan dan Penilaian Negatif

Banyak orang merasa takut akan kegagalan dan bagaimana orang lain akan menilai mereka. Dengan menciptakan penghalang, mereka merasa bisa "membenarkan" kegagalan dan melindungi diri dari penilaian negatif.

2. Perfeksionisme dan Standar Tinggi

Ketika seseorang memiliki standar tinggi atau perfeksionisme, kegagalan bisa menjadi hal yang sangat sulit diterima. Self-handicapping digunakan untuk mencegah situasi di mana standar tinggi ini tampak tidak tercapai.

3. Kecemasan Sosial

Mereka yang cenderung memiliki kecemasan sosial sering merasa cemas tentang penampilan atau prestasi mereka di hadapan orang lain. Mereka mungkin menciptakan alasan agar jika mereka gagal, kegagalan tersebut tidak terlihat sebagai cerminan dari diri mereka.

Jenis-Jenis Self-Handicapping

1. Menunda-nunda atau Prokrastinasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun