Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menakar Peluang dan Hambatan Swasembada Pangan di Indonesia

26 Oktober 2024   05:27 Diperbarui: 26 Oktober 2024   06:49 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia sebagai negara agraris memiliki cita-cita besar untuk mencapai swasembada pangan, yaitu kemampuan memenuhi kebutuhan pangan dari produksi dalam negeri tanpa bergantung pada impor. Swasembada pangan bukan hanya tentang ketahanan pangan, tetapi juga soal kemandirian ekonomi dan kesejahteraan petani.

Meskipun upaya ke arah ini sudah lama dilakukan, berbagai tantangan masih menghadang. Dalam artikel ini, kita akan melihat peluang, hambatan, dan langkah-langkah strategis yang bisa diambil untuk mencapai swasembada pangan di Indonesia.

Peluang Swasembada Pangan di Indonesia

1. Luasnya Sumber Daya Alam

Indonesia memiliki luas lahan pertanian yang cukup besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2022 luas lahan sawah di Indonesia mencapai 7,46 juta hektar.

Dengan kekayaan lahan ini, ada peluang untuk mengembangkan sektor pertanian secara berkelanjutan dan meningkatkan produksi pangan dalam negeri, terutama padi, jagung, dan kedelai.

2. Keanekaragaman Hayati yang Tinggi

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, mulai dari varietas tanaman pangan hingga tumbuhan obat dan hortikultura. Potensi ini memungkinkan pengembangan berbagai komoditas pangan lokal yang beragam dan tahan terhadap kondisi iklim lokal.

Inovasi dalam penelitian varietas unggul dan adaptasi tanaman lokal akan sangat bermanfaat untuk swasembada pangan.

3. Peran Teknologi dalam Peningkatan Produksi

Kemajuan teknologi pertanian, seperti penggunaan varietas padi unggul, sistem irigasi modern, dan pertanian presisi, telah meningkatkan produktivitas pertanian di beberapa wilayah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun