Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Mengapa Isu Lingkungan Kurang Dianggap Seksi dalam Kampanye Pilkada 2024?

25 Oktober 2024   09:38 Diperbarui: 25 Oktober 2024   09:47 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun belum menjadi fokus utama, isu lingkungan sebenarnya memiliki keterkaitan erat dengan masalah kesejahteraan masyarakat. 

Contoh nyata adalah banjir di berbagai daerah yang semakin sering terjadi akibat tata kelola lingkungan yang buruk, atau udara yang semakin tercemar yang berpengaruh langsung pada kesehatan warga. 

Dengan mengabaikan isu ini, calon kepala daerah berisiko melewatkan kesempatan untuk memberikan solusi berkelanjutan bagi masyarakat.

Menurut laporan World Economic Forum 2023, perubahan iklim dan degradasi lingkungan adalah salah satu risiko global terbesar yang dapat mengancam stabilitas ekonomi dan sosial, termasuk di tingkat lokal. Oleh karena itu, semakin penting bagi calon kepala daerah untuk menjadikan isu ini sebagai bagian integral dari kampanye mereka.

Strategi Efektif dalam Mengusung Isu Lingkungan di Pilkada 2024

Agar isu lingkungan dapat menjadi daya tarik dalam Pilkada 2024, calon kepala daerah harus cerdas dalam merumuskan strategi yang mengedepankan solusi nyata dan relevansi isu ini terhadap kesejahteraan warga. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1. Mengaitkan Isu Lingkungan dengan Isu Ekonomi Lokal

Cara paling efektif untuk menarik perhatian pemilih adalah dengan menunjukkan bagaimana isu lingkungan berkaitan langsung dengan kesejahteraan ekonomi mereka. Contohnya, calon kepala daerah bisa mengedepankan program pertanian berkelanjutan yang bisa meningkatkan pendapatan petani sekaligus melindungi lahan dari erosi dan kerusakan.

   Selain itu, pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular bisa menjadi program yang menarik, di mana limbah bisa diolah menjadi produk bernilai ekonomis. Dengan demikian, isu lingkungan tidak hanya dipandang sebagai tanggung jawab moral, tetapi juga sebagai peluang untuk meningkatkan ekonomi lokal.

2. Kampanye Berbasis Data dan Bukti Nyata

Calon kepala daerah harus menggunakan data yang kuat dan bukti nyata untuk mendukung argumen mereka. Misalnya, mereka bisa memaparkan statistik terkait kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh bencana alam akibat kerusakan lingkungan, seperti banjir atau kebakaran hutan, serta bagaimana kebijakan pro-lingkungan dapat mencegah kerugian ini.

   Dengan pendekatan berbasis data, calon bisa menunjukkan bahwa kebijakan lingkungan bukan sekadar idealisme, tetapi langkah pragmatis untuk melindungi warga dan ekonomi daerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun