Setiap orang yang bekerja pasti pernah mengalami momen di mana mereka mendapat teguran dari atasan. Meskipun teguran ini bisa terasa mengecewakan atau memicu stres, cara kita meresponsnya akan menentukan bagaimana kita berkembang secara profesional. Menyikapi teguran dengan bijak adalah langkah penting untuk tetap menjaga reputasi, meningkatkan kinerja, dan menjalin hubungan yang baik dengan atasan.
Berikut adalah beberapa langkah bijak yang dapat Anda lakukan saat menerima teguran dari atasan:
 1. Tetap Tenang dan Jangan Bereaksi Emosional
Saat pertama kali mendapat teguran, mungkin Anda akan merasa terkejut, marah, atau bahkan tersinggung. Namun, menahan emosi adalah kunci pertama untuk menangani situasi ini dengan baik. Bereaksi emosional secara langsung, seperti membantah atau menunjukkan sikap defensif, hanya akan memperburuk suasana. Cobalah lakukan tips berikut ini:
- Ambil napas dalam-dalam dan beri diri Anda beberapa detik untuk menenangkan diri sebelum merespons.
- Hindari berbicara dalam keadaan emosi tinggi. Jika Anda merasa terlalu tertekan, katakan kepada atasan bahwa Anda butuh waktu sejenak untuk memproses situasi.
2. Dengarkan dengan Seksama
Teguran adalah bentuk komunikasi, dan di sinilah pentingnya mendengarkan. Jangan terburu-buru memotong pembicaraan atau membela diri. Berikan kesempatan pada atasan untuk menjelaskan alasan di balik teguran tersebut. Dengan mendengarkan secara penuh, Anda dapat memahami lebih baik apa yang diharapkan dan di mana letak kekurangan Anda.
Langkah yang bisa diambil
- Cobalah untuk mengesampingkan ego dan fokus pada pesan yang disampaikan.
- Catat poin-poin penting jika perlu agar Anda bisa mengingatnya dan menindaklanjutinya dengan lebih baik.
3. Terima dengan Sikap Terbuka
Mengakui kesalahan dan menerima teguran adalah tanda kedewasaan profesional. Meskipun mungkin tidak mudah, menunjukkan sikap terbuka terhadap kritik dapat meninggalkan kesan positif pada atasan Anda. Selain itu, penerimaan terbuka juga menunjukkan bahwa Anda siap belajar dan berkembang.
Contoh respons positif
- "Terima kasih atas masukannya, saya akan berusaha memperbaikinya."
- "Saya mengerti poin Anda, dan saya akan memastikan hal ini tidak terjadi lagi."
4. Jangan Terlalu Membela Diri
Wajar jika Anda merasa perlu menjelaskan situasi dari sudut pandang Anda. Namun, penting untuk tidak terlalu defensif atau mencari alasan yang berlebihan. Terkadang, terlalu banyak membela diri dapat membuat Anda terkesan tidak mau menerima tanggung jawab. Jika memang ada konteks yang perlu dijelaskan, lakukan dengan hati-hati dan profesional.
Bagaimana caranya:
- Sampaikan klarifikasi jika diperlukan, namun pastikan nada bicara tetap tenang dan tidak menuduh.
- Hindari menggunakan kata-kata yang mengesankan Anda menyalahkan orang lain atau kondisi eksternal.
5. Evaluasi Diri dan Cari Solusi
Setelah mendapat teguran, langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi diri. Pertimbangkan apakah ada kebenaran dalam teguran tersebut dan bagaimana Anda bisa memperbaikinya. Lihat teguran sebagai kesempatan untuk meningkatkan kinerja dan belajar dari kesalahan.
Langkah-langkah evaluasi diri:
- Tinjau tugas atau tanggung jawab yang menjadi sorotan.
- Tanyakan kepada diri sendiri, "Apa yang bisa saya lakukan lebih baik?" dan buat rencana perbaikan yang konkret.
6. Diskusikan Solusi dengan Atasan
Setelah Anda melakukan evaluasi diri, ada baiknya jika Anda berdiskusi dengan atasan tentang langkah-langkah yang bisa diambil untuk memperbaiki situasi. Ini menunjukkan bahwa Anda serius menangani masalah tersebut dan berkomitmen untuk memperbaiki performa.
Cara mendiskusikan solusi
- Minta saran atau masukan dari atasan tentang langkah yang bisa diambil.
- Buat kesepakatan untuk melaporkan perkembangan secara berkala agar atasan dapat melihat kemajuan Anda.
7. Gunakan Teguran Sebagai Kesempatan Belajar
Teguran dari atasan seharusnya dilihat sebagai peluang untuk belajar. Setiap teguran memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana Anda bisa menjadi lebih baik, apakah itu dalam hal keterampilan teknis, sikap kerja, atau cara berkomunikasi. Alih-alih fokus pada aspek negatifnya, lihatlah sebagai kesempatan untuk tumbuh dan meningkatkan diri.
Kiat untuk memanfaatkannya sebagai pembelajaran:
- Analisis secara objektif penyebab dari teguran tersebut dan pikirkan cara mencegah hal serupa di masa depan.
- Jadikan teguran sebagai pendorong untuk mengasah kemampuan dan mengembangkan keterampilan baru.
8. Tindak Lanjuti dengan Tindakan Nyata
Setelah Anda menerima dan memahami teguran, pastikan untuk menindaklanjutinya dengan tindakan nyata. Atasan akan melihat upaya perbaikan yang Anda lakukan, yang pada akhirnya bisa mengubah persepsi negatif menjadi positif. Tindakan proaktif ini menunjukkan bahwa Anda serius dalam memperbaiki kesalahan dan bersedia bekerja lebih baik.
Cara menunjukkan perbaikan:
- Jika teguran terkait dengan kinerja, segera buat rencana perbaikan dan laporkan perkembangan Anda kepada atasan.
- Berikan hasil yang lebih baik dan tunjukkan bahwa Anda berkomitmen untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
9. Tetap Jaga Hubungan yang Baik dengan Atasan
Teguran tidak berarti akhir dari hubungan profesional yang baik. Penting untuk tetap menjaga komunikasi yang terbuka dan sikap yang positif terhadap atasan Anda. Bahkan setelah teguran, tunjukkan rasa hormat dan dedikasi pada pekerjaan Anda. Sikap yang profesional akan membantu Anda mempertahankan hubungan kerja yang baik dalam jangka panjang.
Tips menjaga hubungan
- Jangan menjauhi atau menghindari atasan setelah menerima teguran. Terus berkomunikasi secara positif dan terbuka.
- Tunjukkan sikap kooperatif dan antusias terhadap tugas-tugas berikutnya.
Teguran dari atasan adalah bagian dari dinamika dunia kerja yang tidak bisa dihindari. Namun, cara kita menyikapinya akan menentukan bagaimana kita berkembang sebagai profesional. Tetap tenang, mendengarkan dengan seksama, dan mengambil langkah konkret untuk memperbaiki diri adalah kunci untuk menangani teguran dengan bijak.
Dengan sikap yang positif dan proaktif, Anda bisa menggunakan teguran sebagai kesempatan untuk belajar, berkembang, dan bahkan meningkatkan hubungan Anda dengan atasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H