Di era digital ini, media sosial dan konten yang mengandung unsur kekerasan sangat mudah diakses oleh anak-anak. Tayangan yang mempromosikan agresi atau bullying sebagai hal yang "keren" dapat memengaruhi persepsi anak-anak tentang bagaimana mereka harus berperilaku di sekolah.
4. Sistem Sekolah yang Kurang Tanggap
Kadang, sekolah belum memiliki sistem yang memadai untuk menangani kasus kekerasan. Ada kasus-kasus di mana korban kekerasan takut melapor karena merasa tidak akan ada tindakan nyata dari pihak sekolah.
Selain itu, kurangnya pelatihan bagi guru dan staf untuk mengenali serta mencegah kekerasan juga berkontribusi terhadap terjadinya masalah ini.
Bisakah Kekerasan di Sekolah Dihilangkan?
Mungkinkah kita benar-benar menghapus kekerasan di sekolah? Jawabannya adalah, meskipun tantangannya besar, kita bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan kekerasan di sekolah jika semua pihak yang terlibat---orang tua, siswa, guru, dan pemangku kepentingan---bekerja sama.
Hal Ini bukan sekadar tanggung jawab satu pihak, melainkan harus menjadi gerakan bersama untuk menciptakan sekolah yang aman dan harmonis.
Solusi yang Dapat Dilakukan oleh Semua Pihak
Untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang bebas dari kekerasan, berikut beberapa langkah yang dapat diambil oleh orang tua, siswa, guru, dan pemangku kepentingan:
1. Orang Tua: Ciptakan Lingkungan Positif di Rumah
Orang tua memiliki peran besar dalam membentuk perilaku anak. Rumah yang penuh kasih sayang, komunikasi terbuka, dan dukungan emosional akan mengurangi kemungkinan anak-anak menjadi pelaku atau korban kekerasan di sekolah.