Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengapa Wanita Rentan Burnout di Tempat Kerja? Inilah Alasan dan Solusinya

28 September 2024   11:19 Diperbarui: 28 September 2024   11:19 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi burnout di tempat kerja (sumber: Pexels)

2. Menerapkan Kebijakan Kerja Fleksibel

Kebijakan kerja fleksibel dapat membantu wanita untuk lebih mudah menyeimbangkan antara pekerjaan dan tanggung jawab keluarga.

Opsi seperti kerja dari rumah, jam kerja fleksibel, dan cuti yang mendukung kesejahteraan karyawan bisa menjadi solusi untuk mengurangi tingkat stres dan risiko burnout.

3. Mengurangi Beban Kerja dengan Manajemen Waktu yang Efektif

Manajemen waktu yang efektif dapat membantu wanita mengelola tugas-tugas mereka dengan lebih baik. Ini termasuk menetapkan prioritas yang jelas, membagi pekerjaan dengan tim, dan belajar mengatakan “tidak” pada tugas tambahan yang berpotensi membebani.

Menggunakan alat bantu manajemen waktu dan teknologi juga dapat meningkatkan efisiensi kerja.

4. Mendukung Kesehatan Mental melalui Program Kesejahteraan

Perusahaan bisa mengimplementasikan program kesejahteraan karyawan yang mendukung kesehatan mental, seperti sesi konseling, pelatihan manajemen stres, dan kegiatan yang mempromosikan keseimbangan kerja dan kehidupan.

Program ini dapat membantu karyawan, terutama wanita, untuk lebih sadar akan kondisi kesehatan mental mereka dan mencari bantuan ketika diperlukan.

5. Membangun Jaringan Dukungan dan Mengelola Harapan

Wanita perlu membangun jaringan dukungan baik di tempat kerja maupun di luar, seperti bergabung dengan komunitas profesional, kelompok dukungan, atau program mentoring.

Jaringan ini dapat memberikan dorongan dan perspektif baru yang membantu mereka mengatasi tekanan kerja. Selain itu, penting untuk mengelola harapan secara realistis dan menerima bahwa tidak semua hal harus sempurna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun