Lemak yang berlebihan di dalam tubuh, terutama lemak visceral yang menumpuk di sekitar organ dalam, dapat menyebabkan peradangan dan disfungsi metabolik.
Hal ini menyebabkan gangguan pada tekanan darah, kolesterol, dan fungsi jantung, yang berpotensi memicu masalah jantung di usia muda.
4. Stres Berlebih
Stres adalah salah satu faktor yang sering kali diabaikan, namun memiliki dampak besar terhadap kesehatan jantung. Tekanan dari pekerjaan, sekolah, atau kehidupan sosial sering kali membuat anak muda mengalami stres kronis.
Stres yang berkepanjangan bisa menyebabkan peningkatan hormon kortisol yang merugikan kesehatan jantung. Selain itu, stres juga memicu kebiasaan buruk seperti merokok, minum alkohol, atau makan berlebihan, yang semakin memperburuk kondisi jantung.
5. Merokok dan Konsumsi Alkohol
Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan di usia muda dapat secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Merokok merusak dinding pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, dan mempercepat pembentukan plak di arteri, yang semuanya dapat memicu penyakit jantung koroner. Sementara itu, konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan kerusakan pada otot jantung.
6. Kurang Tidur
Kurang tidur atau pola tidur yang tidak teratur juga menjadi penyebab utama meningkatnya risiko penyakit jantung pada usia muda. Kurangnya tidur berkualitas dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, resistensi insulin, serta obesitas.
Kondisi ini bisa memicu peradangan dan gangguan metabolik yang berhubungan dengan risiko penyakit jantung. Anak muda yang sering begadang atau memiliki kebiasaan tidur yang buruk harus lebih waspada akan dampaknya terhadap kesehatan jantung mereka.