Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fenomena Phubbing dan Etika Berkomunikasi di Era Digital

25 September 2024   05:29 Diperbarui: 25 September 2024   07:33 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Phubbing (sumber gambar:Kompas)

Dalam hubungan romantis, penelitian menunjukkan bahwa phubbing dapat menurunkan tingkat kepuasan dan keintiman, serta meningkatkan konflik dan perasaan kesepian.

2. Menurunkan Produktivitas Komunikasi

Ketika seseorang terus-menerus memeriksa ponsel selama percakapan, mereka tidak dapat sepenuhnya fokus pada pembicaraan. Akibatnya, pesan yang disampaikan bisa salah dipahami atau tidak tersampaikan dengan baik, yang akhirnya mengganggu alur komunikasi dan menurunkan efektivitas percakapan.

3. Mengganggu Etika Sosial

Secara umum, etika sosial menuntut kita untuk memperhatikan orang yang sedang berkomunikasi dengan kita secara langsung. Phubbing melanggar norma ini karena orang yang mempraktikkannya tidak memberikan perhatian penuh kepada lawan bicaranya. 

Hal Ini bisa menimbulkan rasa frustrasi dan ketidaknyamanan pada orang lain, bahkan dapat mengurangi rasa hormat dalam hubungan profesional maupun personal.

Apa yang Sebaiknya Kita Lakukan dalam Etika Berkomunikasi?

Menghadapi fenomena phubbing, penting bagi kita untuk menjaga etika berkomunikasi yang baik. Berikut beberapa tips yang dapat membantu:

1. Jaga Fokus Saat Berkomunikasi

Saat berbicara dengan seseorang, terutama dalam percakapan tatap muka, fokuslah pada orang tersebut. Berikan perhatian penuh dan hindari memeriksa ponsel, kecuali benar-benar diperlukan. Ini akan membuat lawan bicara merasa dihargai dan pesan yang disampaikan dapat diterima dengan lebih baik.

2. Tetapkan Batasan Penggunaan Ponsel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun