7. Ajari Anak Cara Menyampaikan Emosi
Tantrum sering terjadi karena anak belum tahu cara yang tepat untuk mengekspresikan perasaan mereka. Kamu bisa mulai mengajarkan anak cara menyampaikan emosi dengan kata-kata.
Misalnya, ajari mereka untuk mengatakan "Aku sedih" atau "Aku marah" daripada menangis atau berteriak. Selain itu, ajari mereka teknik sederhana untuk menenangkan diri, seperti menarik napas dalam-dalam atau menghitung hingga sepuluh saat merasa marah.
8. Beri Pujian Saat Anak Berperilaku Baik
Ketika anak berhasil mengendalikan emosinya atau menenangkan diri tanpa tantrum, beri mereka pujian. Ini akan memperkuat perilaku positif dan membuat anak lebih termotivasi untuk menahan emosinya di masa depan.
Pujian seperti, "Kamu hebat bisa tenang sendiri tadi" dapat memberikan dorongan positif bagi anak.
9. Hindari Memarahi atau Menghukum Saat Tantrum
Memarahi atau menghukum anak saat mereka sedang tantrum jarang sekali memberikan hasil yang baik. Ini hanya akan membuat anak merasa semakin tidak dimengerti dan bisa memperpanjang atau memperburuk tantrum.
Lebih baik berfokus pada memberikan pengertian setelah tantrum selesai dan ajarkan cara yang lebih baik untuk mengelola perasaan mereka.
10. Jaga Konsistensi dalam Aturan dan Rutinitas
Anak-anak merasa lebih nyaman dan aman jika mereka memiliki rutinitas yang konsisten dan jelas. Ketika aturan dan rutinitas dijaga dengan baik, anak akan tahu apa yang diharapkan dan lebih mudah memahami batasan yang diberikan.
Hal ini dapat membantu mencegah tantrum yang disebabkan oleh kebingungan atau ketidakjelasan mengenai apa yang diharapkan dari mereka.