Vasektomi merupakan salah satu metode kontrasepsi permanen yang sangat efektif untuk pria. Prosedur ini melibatkan pemotongan atau penyumbatan saluran sperma (vas deferens) sehingga sperma tidak dapat mencapai semen yang dikeluarkan saat ejakulasi.
Meski terbukti aman, efektif, dan relatif sederhana, kontrasepsi vasektomi masih tergolong sepi peminat, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Lantas, apa yang menjadi penyebab rendahnya penggunaan metode ini, dan strategi apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap vasektomi?
Vasektomi: Kontrasepsi yang Efektif dan Aman
Sebagai metode kontrasepsi permanen, vasektomi memiliki tingkat keberhasilan yang hampir mencapai 99%.Â
Selain itu, prosedur ini relatif cepat, biasanya hanya memerlukan waktu sekitar 15-30 menit, dan tidak mempengaruhi fungsi seksual pria, seperti ereksi atau kemampuan orgasme.
Namun, meskipun secara medis vasektomi adalah solusi kontrasepsi yang unggul, jumlah pria yang memilih vasektomi sangat rendah dibandingkan dengan metode kontrasepsi lainnya, seperti pil KB atau IUD (spiral) yang umumnya digunakan oleh wanita.
Penyebab Vasektomi Sepi Peminat
Ada beberapa alasan yang menyebabkan vasektomi kurang diminati oleh pria, di antaranya:
Kurangnya Edukasi dan Informasi
Banyak pria yang masih memiliki pemahaman yang salah tentang vasektomi. Mitos bahwa vasektomi akan menurunkan kejantanan atau mengurangi gairah seksual masih tersebar luas.