Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Problematika Multitasking, Produktivitas, dan Solusinya

13 September 2024   14:09 Diperbarui: 13 September 2024   14:13 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Multitasking (sumber gambar: Freepik)

Gangguan digital, seperti notifikasi media sosial atau email, sering kali memicu multitasking. Matikan notifikasi saat Anda sedang fokus pada satu tugas agar tidak terganggu.
 
4. Berlatih Mindfulness 

Mindfulness atau kesadaran penuh dapat membantu meningkatkan kemampuan Anda untuk fokus pada satu tugas. Dengan melatih pikiran untuk tetap pada tugas yang sedang dikerjakan, Anda dapat mengurangi kecenderungan multitasking.

Dari sudut pandang ilmiah, multitasking bukanlah solusi yang efektif untuk menyelesaikan berbagai tugas secara bersamaan. 

Otak manusia tidak dirancang untuk memproses banyak informasi secara paralel, tetapi lebih pada berpindah-pindah tugas dengan cepat, yang justru mengurangi produktivitas dan kualitas kerja. 

Untuk bekerja lebih efisien, fokus pada satu tugas dalam satu waktu dan hindari gangguan yang memicu multitasking. 

Meskipun multitasking ringan dapat diterima dalam beberapa situasi, dalam pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi, lebih baik fokus pada satu hal untuk hasil yang optimal.

Rujukan:  

- American Psychological Association. (2023). "Multitasking: Switching costs."

- Ophir, E., Nass, C., & Wagner, A. D. (2009). "Cognitive control in media multitaskers." Proceedings of the National Academy of Sciences.

- Gazzaley, A., & Rosen, L. D. (2016). "*The Distracted Mind: Ancient Brains in a High-Tech World.*" MIT Press.  

- Harvard Business Review. (2020). "Why Multitasking Doesn't Work (and What to Do Instead)."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun