Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ekonomi Masyarakat Kelas Menengah Semakin Terpuruk: Apa yang Harus Dilakukan?

4 September 2024   14:47 Diperbarui: 4 September 2024   22:00 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BPS mencatat Ekonomi Masyarakat Kelas Menengah dalam beberapa tahun ini semakin turun (Sumber gambar:Kompas)

Dalam beberapa tahun terakhir, kelas menengah di banyak negara, termasuk Indonesia, menghadapi tantangan ekonomi yang semakin berat. Di Indonesia sendiri berdasarkan data dari BPS jumlahnya dari tahun ke tahun semakin turun 

Kondisi ini dipicu oleh berbagai faktor, seperti inflasi yang tinggi, kenaikan harga kebutuhan pokok, hingga stagnasi upah. Akibatnya, daya beli masyarakat kelas menengah semakin menurun, dan banyak dari mereka yang merasa terperangkap dalam kondisi ekonomi yang sulit.

Pertanyaan yang kemudian muncul adalah: apa yang harus dilakukan untuk mengatasi situasi ini dan memperbaiki kondisi ekonomi kelas menengah?

Penyebab Terpuruknya Kelas Menengah

1. Inflasi dan Kenaikan Biaya Hidup
 
Salah satu penyebab utama terpuruknya kelas menengah adalah inflasi. Kenaikan harga barang dan jasa, terutama kebutuhan pokok seperti makanan, transportasi, dan perumahan, menggerus daya beli masyarakat.

Dengan pendapatan yang relatif stagnan, kenaikan harga-harga ini membuat kelas menengah harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

2. Stagnasi Upah

Meski biaya hidup terus meningkat, banyak pekerja di kelas menengah yang tidak melihat kenaikan yang signifikan dalam gaji mereka.

Hal ini menyebabkan kesenjangan antara pendapatan dan biaya hidup semakin lebar, yang pada akhirnya mengurangi kualitas hidup dan kemampuan untuk menabung atau berinvestasi.

3. Beban Utang

Banyak rumah tangga kelas menengah yang terjebak dalam utang, baik itu utang konsumen seperti kartu kredit atau utang jangka panjang seperti hipotek.

Dengan pendapatan yang tidak meningkat seiring dengan kebutuhan, semakin banyak dari mereka yang kesulitan untuk membayar utang-utang tersebut, yang pada gilirannya menambah tekanan finansial.

4. Kurangnya Akses ke Pendidikan dan Pelatihan

Dalam ekonomi global yang berubah dengan cepat, keterampilan dan pendidikan menjadi sangat penting untuk bertahan di pasar kerja.

Namun, banyak anggota kelas menengah yang tidak memiliki akses atau kemampuan untuk terus meningkatkan keterampilan mereka, sehingga sulit untuk bersaing dalam pekerjaan yang menawarkan gaji yang lebih tinggi.

Langkah-Langkah yang Harus Dilakukan

1. Pemerintah: Kebijakan Proaktif dan Perlindungan Sosial
   
Pemerintah harus mengambil peran aktif dalam melindungi kelas menengah melalui kebijakan fiskal dan moneter yang tepat. Program-program bantuan sosial yang ditargetkan, seperti subsidi untuk pendidikan dan kesehatan, dapat membantu meringankan beban biaya hidup.

Selain itu, reformasi pajak yang lebih adil, di mana kelas menengah tidak dibebani dengan pajak yang berlebihan, dapat memberikan ruang finansial yang lebih besar bagi mereka untuk menabung dan berinvestasi.

2. Peningkatan Upah dan Perlindungan Tenaga Kerja
   
   Salah satu langkah kunci untuk membantu kelas menengah adalah memastikan bahwa upah mereka meningkat sejalan dengan inflasi.

Pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung peningkatan upah yang adil.

Selain itu, perlindungan tenaga kerja, seperti jaminan sosial dan asuransi kesehatan, perlu diperkuat agar pekerja kelas menengah tidak terlalu terbebani oleh biaya tak terduga.

3. Edukasi dan Pelatihan Berkelanjutan

   
Meningkatkan akses ke pendidikan dan pelatihan berkelanjutan sangat penting untuk membantu kelas menengah mengembangkan keterampilan yang relevan dengan pasar kerja saat ini.

Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu menawarkan program yang lebih terjangkau dan fleksibel, sehingga pekerja kelas menengah dapat terus meningkatkan keterampilan mereka tanpa harus meninggalkan pekerjaan mereka.

4. Pengelolaan Utang dan Literasi Keuangan
   
Untuk membantu kelas menengah keluar dari jeratan utang, diperlukan peningkatan literasi keuangan. Program-program pendidikan keuangan yang dirancang untuk mengajarkan pengelolaan utang, investasi, dan perencanaan keuangan jangka panjang harus diperluas.

Selain itu, regulasi yang ketat terhadap lembaga keuangan untuk mencegah praktik-praktik yang merugikan konsumen perlu diterapkan.

5. Diversifikasi Sumber Pendapatan
   
Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi, kelas menengah perlu didorong untuk mendiversifikasi sumber pendapatan mereka. Ini bisa berarti mencari peluang kerja sampingan, memulai usaha kecil, atau berinvestasi dalam instrumen keuangan yang aman.

Pemerintah dapat mendukung ini dengan memberikan insentif pajak untuk usaha kecil dan memperluas akses ke modal melalui program-program keuangan mikro.

Kondisi ekonomi yang semakin sulit bagi kelas menengah adalah masalah yang kompleks dan membutuhkan pendekatan multi-aspek untuk diatasi.

Pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Dengan langkah-langkah yang tepat, ada harapan bahwa kelas menengah dapat kembali bangkit dan memainkan peran penting dalam perekonomian yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun