Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Belajar Pada Janji

21 Agustus 2024   16:30 Diperbarui: 21 Agustus 2024   16:30 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kotak pemilihan suara (Sumber gambar: Freepik)

Mereka merasa muak dengan permainan politik yang hanya merugikan rakyat kecil. Pak Joko, yang pernah dielu-elukan sebagai pemimpin masa depan, kini meringkuk di balik jeruji besi, meninggalkan luka di hati warga yang sulit untuk sembuh.

Pemilihan berikutnya masih jauh, namun warga sudah tahu bahwa mereka tak akan mudah percaya lagi pada janji-janji yang terlupa.

Mereka belajar dengan cara yang pahit bahwa kejujuran dan integritas lebih berharga daripada sekadar kata-kata manis dan janji kosong.

Dan Desa Harapan, yang kini telah kehilangan harapannya, perlahan-lahan mulai bangkit kembali, bertekad untuk memilih pemimpin yang benar-benar peduli pada desa dan warganya, bukan hanya sekadar omong kosong belaka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun