Mereka merasa muak dengan permainan politik yang hanya merugikan rakyat kecil. Pak Joko, yang pernah dielu-elukan sebagai pemimpin masa depan, kini meringkuk di balik jeruji besi, meninggalkan luka di hati warga yang sulit untuk sembuh.
Pemilihan berikutnya masih jauh, namun warga sudah tahu bahwa mereka tak akan mudah percaya lagi pada janji-janji yang terlupa.
Mereka belajar dengan cara yang pahit bahwa kejujuran dan integritas lebih berharga daripada sekadar kata-kata manis dan janji kosong.
Dan Desa Harapan, yang kini telah kehilangan harapannya, perlahan-lahan mulai bangkit kembali, bertekad untuk memilih pemimpin yang benar-benar peduli pada desa dan warganya, bukan hanya sekadar omong kosong belaka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H