Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menahkodai Kapal Sampan Seorang Diri

27 Februari 2024   21:19 Diperbarui: 28 Februari 2024   04:39 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sendiri ku arungi samudera kehidupan/dokpri

Haus dan sekedar ingin coba-coba... 

Hingga mencederai moral etikanya... 

Jaman akhir dengan fakta sandiwara dunia yang penuh drama... 

Apa kabar masa depan kita..? 

Nitip sehat, semangArt dan jangan lupa bahagia... 

Walau terkadang sampan rusah parah, hancur lebur hingga tinggal sebatang kayu penyangga... 

Ku benahi sendiri singgah dipulau kecil yang tak ada satupun manusia... 

Atu juga terkadang terhempas diri ketepian pantai yang ramai akan penghuninya... 

Dan masih banyak orang baik mengelilingi kita... 

Alloh subhanahu wata'ala selalu mengirimkan mereka untuk membantu kita... 

Jangan skeptis dan jangan curiga... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun