Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sekedar Kedok Menjadi Manusia

19 Februari 2024   19:13 Diperbarui: 19 Februari 2024   21:06 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak sedikit ulama pun yang juga merasa penting dengan status kaya... 

Mubaligh juga tak sedikit yang gemar dengan salam tempel amplopnya... 

Pejabat tak sedikit yang berkhianat dengan negara... 

Semua kedok atas penyakit hatinya... 

Penipu akan dirinya... 

Menipu kepada Tuhannya... 

Hidup bangga dengan diri yang dikuasai nafsunya... 

Terjajah oleh emosi didalam dirinya... 

Terbakar dan tak lagi kuasa menjernihkan rasa dan logika... 

Pola pikirnya penuh ambisi dunia... 

Yang justru menghancurkan dirinya... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun