Indonesia Tanah Surga

Mungkin kemarin hari yang cukup melelahkan atau hawa pagi tadi terlalu dingin sehingga banyak jamaah yang tidak hadir berjamaah subuh. 

Mungkin iya, pada memilih jamaah dirumah bersama anak dan istri, betapa romantisnya yang demikian itu, rumah laksana surga. 

Usai sholat subuh, wirid bersama imam dan aku keluar jam lima lebih lima menit. 

Keluar pintu urusan ku dengan sandal jamaah lain yang berserakan. 

Jalan pulang sembari memandangi bulan yang tampak besar bulat sempurna, tanggal 16 suro, posisi bulan sudah di barat. 

Sedari semalam aku berangkat tahlil ke rumah almarhum paklik bulan sudah aku pandangi. 

Ba'da isya' posisi bulan masih di timur, disebelah kubah mushola, sambil jalan berkendara naik motor pun sesekali aku tengok bulannya, tampak cantik. 

Jalan dari mushola ampai dirumah langsung ku taruh kupluk dan sajadah di kursi teras belakang dan bergegas masuk kakus. 

Jendela kakus rumah Simbok ku. Dokpri

Biasa pup tapi tidak terlalu lama, kemudian wudhu, keluar dari kakus ku lihat langit timur tampak merah merona, pikir ku bakal cerah pagi tadi.

Aku masuk kamar dan dan tadarus sejenak, niat hati usai tadarus mau dokumentasi matahari terbit, malah langit mulai mendung.