Mohon tunggu...
Naftalia Kusumawardhani
Naftalia Kusumawardhani Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis (Remaja dan Dewasa)

Psikolog Klinis dengan kekhususan penanganan kasus-kasus neurosa pada remaja, dewasa, dan keluarga. Praktek di RS Mitra Keluarga Waru. Senang menulis sejak masih SMP dulu hingga saat ini, dan sedang mencoba menjadi penulis artikel dan buku.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kleptomania: Tidak Mampu Kendalikan Dorongan Mencuri

19 Agustus 2022   13:01 Diperbarui: 19 Agustus 2022   19:15 1079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Barang-barang yang diambil biasanya tidak bernilai ekonomi besar dan tidak dibutuhkan oleh pelakunya. Andaikata dalam kondisi biasa, barang-barang tersebut bisa dibayar oleh pelaku (Nevis, Rathus, dan Greene, 2018; Zhang, Huang, dan Liu, 2018). Lebih lanjut, Zhang dkk mendeskripsikan individu dengan kleptomania biasanya memiliki pekerjaan baik, punya penghasilan stabil, status sosial tinggi, tingkat pendidikan tinggi. Karakteristik itulah yang membuat orang awam heran, 'Kenapa harus mencuri kalau bisa bayar?' Masalahnya bukan pada tidak mampu bayar, tapi pada ketidakmampuan mengendalikan dorongan. 

Dari pengamatan kasus, kemungkinan pengidap kleptomania lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki dengan rasio 3 : 1 (APA, 2013). Rasio tersebut didukung oleh hasil penelitian Zhang dkk terhadap 108 kleptomanik; 68 orang diantaranya perempuan. 

Hal ini bisa terjadi karena perbedaan perlakuan. Kalau laki-laki kedapatan mencuri barang di toko, mereka langsung diproses hukum, dan dimasukkan ke penjara. Sedangkan kalau pelakunya perempuan, mereka akan ditanya lebih detail dulu, sebelum diproses, sehingga akhirnya ketahuan kalau individu tersebut mengidap kleptomania (Zhang, Huang, dan Liu, 2018). 

Ilustrasi Kleptomania (Sumber : Wanita Mencuri Celana Panjang Di Butik. istockphoto.com)
Ilustrasi Kleptomania (Sumber : Wanita Mencuri Celana Panjang Di Butik. istockphoto.com)

Lalu barang-barang yang dicuri itu diapain sih? 

Karena tindakan kleptomania itu bukan ditujukan untuk menggunakan barang-barang tersebut, maka ada beberapa hal yang dilakukan pelakunya mulai dari membuangnya, mengembalikan secara diam-diam, memberikan pada orang lain, merusaknya, atau menyimpan di tempat tertentu. Lha.. susah payah mencuri, kenapa tidak digunakan? Itulah bedanya antara kleptomania dan tindakan pencurian kriminal pada umumnya.

Individu dengan kleptomania tidak berniat untuk menggunakan barang-barang tersebut dalam aktivitas sehari-harinya. Mereka tidak membutuhkannya karena mereka tidak fokus pada bendanya, tapi pada pelepasan ketegangannya. Tapi tindakan pencurian kriminal, fokus pada barangnya karena tujuan mencuri adalah penggunaan barang-barang tersebut. 

Gejala dan Ciri Khas Tindakan Kleptomania

Menurut DSM-5 (APA, 2013) ada 5 hal yang harus dipenuhi agar seseorang tersebut dapat dikatakan mengidap kleptomania yaitu :

1. Kegagalan berulang kali untuk menahan dorongan mencuri barang yang tidak dibutuhkan untuk keperluan personal atau tidak bernilai ekonomi besar. 

2. Mengalami peningkatan ketegangan sebelum melakukan pencurian. 

3. Adanya kenikmatan, kepuasan, dan kelegaan saat melakukan pencurian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun