Mohon tunggu...
Nafla Rizqyanisa
Nafla Rizqyanisa Mohon Tunggu... Editor - Murid yang iseng.

Hanya mencoba-coba megisi blog artikel:)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Perahu Kecil di Lautan Lepas

23 November 2023   23:49 Diperbarui: 24 November 2023   02:31 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku berjalan ke luar, membuka pagarku, untuk melihat- Rafi mengendarai motorku? Apakah justru ini dunia mimpiku?

"Sore, Indri. Nih, motormu sudah pulang!"

Aku ternganga tidak percaya. Sihir apa yang telah membuat keinginanku menjadi nyata?

"Hah... bagaimana bisa? Dari mana kamu tahu kalau motorku tertinggal di sekolah?"

"Kebiasaan ketua kelasmu itu, segala-galanya segera ia selesaikan. Tadi, di perjalanan dari rumah Jessi, aku diperintahnya untuk ke sekolah dan mengambil motormu untuk diantarkan ke kamu - sekalian dia memantapkan kemampuan mengendarai motornya dengan motorku, katanya," Jawaban Rafi yang tidak bisa kupercayai.

"Yaampun, kalian berdua, terima kasih banyak! Sebanyak banyaknya! Kalau kalian tidak gerak cepat, aku bisa jadi dijadikan manusia geprek oleh orang tuaku! Kalian seperti pahlawa-" Aku baru menyadari bahwa perkataanku terlalu berlebihan.

"Pahlawan?" Jawab Rafi, "Kalau tentang itu, sebenarnya cenderung ke dirimu. Aku tidak percaya kamu bersedia membantu Jessi dan Sena yang bahkan keperluannya tidak menguntungkanmu. Tapi, kamu tetap rela berkorban demi mereka. Bahkan, jika kamu tidak pernah ada, mungkin Sena sudah tidak akan bisa kurangkul lagi."

"Maksudnya kaurangkul? Dia suka tidak menyukaimu?"

"Bukan- maksudnya, dia sudah tidak bersama kita lagi."

"HAH? Apa maksud-"

"INDRIIII! RAFIIIIII!" Obrolan misterius ini disela oleh Sena yang berteriak di atas motor goyahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun