Beberapa orang menghubungi anaknya dan menunggu rumahnya. Setelah anak dan cucunya pulang, orang-orang pun bergantian memberitakan bahwa nenek Khodijah sudah dirawat inap selama berjam-jam. Mendengar hal itu, disuruhnya seorang cucu perempuan oleh ibunya untuk menjenguk nenek. Setelah berganti pakaian, cucunya pun berangkat lalu disusul ibunya beberapa menit kemudian. Â Â Â
Sudah hampir tiga hari, nenek di rawat inap di klinik dan hendak dirujuk ke rumah sakit terdekat. Anaknya pun juga jarang pulang rumah, sedang hanya cucunya yang berdiam di rumah sesekali pulang setelah sekolah mampir menginap di rawat inap. Entah ke mana anaknya itu, sejak ditinggal suaminya kerja proyekan di luar kota sering tidak di rumah. Kabarnya sedang ikut-ikutan acara sosialita para ibu-ibu muda hingga lupa pulang, atau mungkin lembur sampai lupa dimana rumahnya.
Setelah suaminya pulang, ia pun mencari ke mana istrinya itu. Kebetulan hari itu, istrinya pulang dan ditanya kemana mertuanya yang sudah renta itu hendak diberi hadiah.
"Di mana Nenek, bu?"
"Yang ibu tahu, kemarin di rawat inap.. entah sekarang ke mana"
" Oh, sekarang apa sudah baikan?"
" Entahlah,"
" Lho, Bagaimana to ibunya sendiri kok ndak tahu."
Istrinya hanya terdiam ketika ditanya suaminya itu dan menaruh barang-barangnya yang kemarin ditentengnya lalu menuju kamar mandi. Suaminya hanya geleng-geleng melihat sikap istrinya.
Suaminya pun keluar rumah dan mencari tahu ke tetangga-tetangganya. Setelah mandi dan merapikan barang bawaanya, istrinya lalu pergi kembali. Melihat hal itu, suaminya memanggil-manggilnya tapi sang istri berlalu pergi dengan motornya.Â
Suami yang biasa dipanggil Herman itu, menghela nafas dan segera menemukan kembali mertuanya. Di tengah jalan, ia bertemu anaknya Ria dan menanyakan perihal mertuanya. Ria yang tahu dimana neneknya sekarang, tanpa pikir panjang mengantarkan ayahnya ke tempat rawat inap. Â