Satu jam pertama telah usai, kini memasuki jam ke 2, setelah beberapa menit akhirnya bel istirahat berbunyi. Aku melangkah menuju kantin bersama Nino teman sebangku ku. Di kantin aku bertemu Shania. Iya.. gadis yang selalu hadir dalam pikiranku, disana dia bersama dengan beberapa temannya.
“Hei shan!” sapaku
“hei.. Dit! Sini makan bareng sama kita” ujar Shania sambil menunjuk bangku kosong disampingnya.
“iya Shan makasih, tapi aku mau sama temen aku aja yang disana!” Jawabku.
“Oh..” Shania menganggukkan kepalanya. Aku tersenyum dan mulai berjalan menuju teman-temanku.
“Tuhan mengapa jantung ini berdetak lebih cepat ketika melihat senyumnya, aku tahu ini yang namanya cinta, mohon jaga dia Tuhan, aku ingin melihat dia selalu tersenyum bahagia seperti itu”. Batinku sesekali memandanginya dari jauh.
Setelah beberapa jam, beberapa menit, beberapa detik terlewati akhirnya jam pelajaran telah usai, kini saatnya aku kembali lagi menapakkan kaki di lapangan basket setelah beberapa hari karena lomba olimpiade biologi. Saat aku latihan sesekali aku melihat Shania yang juga berada disitu sambil memegang sebuah kamera digital. Disela-sela latihan aku sengaja menepi ke lapangan dengan alasan mengambil minum.
“Shan, ngapain? Mau motret aku yah?” candaku.
“sumpah, PeDe banget kamu! aku ini mau ngambil gambar kalian buat majalah tahunan sekolah kita, karena tim fotografer nggak bisa, ya terpaksa aku ambil alih sendiri tugasnya” jelasnya.
“oiya aku request yah! Ambil foto gue pas lagi ngeshoot bola ke ring!” ucapku.
“iya-iya capt! Siap!” ujarnya.