Masa Postulat adalah masa yang indah, banyak kenangan yang selalu dikenang pada masa-masa itu. Dan pada masa itu, adalah masa di mana saya menerima kalung TAU, sabagai saudara Fransiskan. Membuat parit dan memperbaiki kolam ikan, menorah, dan ikut serta sebagai panitia outbound di rumah Retret menjadi menjadi kegiatan rutinitas di sana. Perjumpaan ku dengan Tuhan adalah tema perjalanan hidup selama di Postulat. Tuhan itu selalu ada terutama dalam doa, persaudaraan, kerja, studi dan dalam keseharian perjumpaan dengan Tuhan selalu ada.
Novisiat
Tempat ini adalah rumah Pendidikan, rumah doa, rumah persaudaraan dan bersatu. Di tempat ini saya menerima Jubah Kapusin pertama dengan tidak berkap atau biasa dikenal dengan jubah percobaan. Menjadi rumah Pendidikan, sebab di sana kami menimba pengetahuan baik itu hidup doa maupaun spiritual kami sebagai Kapusin, dan masih ada banyak lagi pelajaran-pelajaran dan mata kuliahnya. Menjadi rumah doa, sebab di sana kami memiliki jam doa lebih padat.Â
Sehingga waktu untuk berjumpa dengan Tuhan lebih banyak. Kemudian menjadi rumah persaudaraan di mana hidup bersama dalam satu biara dan setiap saat berjumpa, maka sangat penting menumbuhkan semangat persaudaraan dalam satu biara. Hingga akhirnya menjadi satu, satu rumah, satu spiritual, satu persaudaraan yang sangat kuat.
Setelah selesai masa Novisiat atau masa kanonik ini, kami diterima untuk melanjutkan Pendidikan dan di sinilah kami mengikrarkan ketiga kaul (ketaatan, kemurnian dan kemiskinan) kami dan saat itu juga kami mengenakkan jubah berkap, dan di sini jugalah kami menentukan Motto panggilan hidup, motto panggilan saya adalah "Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, (Yes 41:10a)". Pesan yang dapat diterapkan sangat banyak sekali, salah satunya adalah "jangan malu dan takut untuk bertanya".
Menjalani masa Pendidikan
Jika dilihat lebih jauh kebelakang, banyak teman-teman saya yang dulunya satu Angkatan atau satu atau dua tahun di atas saya, sudah menjadi sarjana. Kita berbeda jalan dan kita berbeda panggilan. Mungkin itulah yang dapat saya ucapkan untuk teman-teman saya. Perjalanan saya masih sangat Panjang di sini, lanjut tidaknya, tergantung dari cara hidup dan kemampuan studi. Di sini kami hidup dengan dua identitas, pertama sebagai Frater atau religius dan kedua kami sebagai mahasiswa. Tentu dengan dua identitas ini sama-sama memiliki tanggung jawabnya masing-masing.
Untuk orang muda Katolik
Para saudara-saudari di manapun kalian berada terutama yang ada di Kalimantan. Hari ini adalah hari panggilan. Panggilan itu selalu berdasarkan iman. Nah, untuk teman-teman OMK (Orang Muda Katolik), yang ingin bergabung bersama kami dalam hidup selibat.
Syaratnya:
- Calon yang hendak melamar menjadi Kapusin haruslah seorang pria beriman katolik (minimal 2 tahun setelah baptisan).
- Punya kemauan yang baik dan suci. Artinya, ingin mewujudkan dalam hidupnya cita-cita persaudaraan Kapusin.
- Sehat jiwa dan raga sehingga berdaya guna untuk mengemban salah satu jenis pengabdian dengan baik dan menggembirakan.
- Berpendidikan minimal SMU atau setingkat, demi menjamin mutu pemahaman atas cara hidup membiara dan terbuka kemungkinan untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat dan kemampuan.
kemudia kirim ke:Â