Â
Negeri 5 Menara, yang mengadaptasi novel karya Ahmad Fuadi, telah lama dirilis. Saat ini, sekuelnya melanjutkan kisah salah satu anggota Sahibul Menara melalui adaptasi buku kedua, Â Ranah 3 Warna. Film ini mengisahkan seorang santri rantau berdarah urang awak, yaitu Alif Fikri, sebagai tokoh utamanya. Guntur Soeharjanto dan Alim Sudio dipilih untuk mengarahkan dan menulis naskah film ini.
Â
Film ini mengisahkan tentang persahabatan dan perjuangan dalam meraih sebuah mimpi. Sebelumnya, film ini telah mengadakan penayangan perdana di Jakarta pada tanggal 8 November 2021 sebagai film pembuka, dan kemudian resmi ditayangkan di bioskop-bioskop Indonesia pada tanggal 30 Juni 2022. Penayangannya sempat mengalami penundaan karena adanya pandemi Covid-19. Awalnya, rencana film ini akan tayang pada 25 Juni 2020, tetapi terkendala oleh situasi pandemi yang sedang berlangsung.
Â
Â
C. SINOPSIS
Â
Alif Fikri tak pernah ingin bersaing dengan Randai, sahabat sejawatnya yang satu kampung halaman. Namun, entah mengapa, Randai selalu menjadi bayangan kesuksesan Alif, baik dalam hal pendidikan maupun asmara. Alif berhasil memperoleh kesempatan kuliah di Universitas Padjajaran (UNPAD), sementara Randai berhasil diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB), yang sebelumnya menjadi impian Alif. Tidak hanya itu, Alif sebenarnya tertarik pada Raisa yang satu kampus dengannya, namun Randai terlihat lebih tangkas dan mahir  dalam memikat hati Raisa. Alif benar-benar diuji kesabaran untuk mempertahankan persahabatannya.
 Alif Fikri mempunyai keinginan besar untuk dapat menempuh pendidikan hingga ke ujung dunia, sebagaimana yang dilakukan oleh tokoh idolanya, yaitu B.J. Habibie.  Dalam perjalanan hidupnya, Alif benar-benar dihadapkan pada ujian kesabaran yang menguji keteguhan tekadnya untuk mencapai semua harapannya. Alif sering kali mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan dari teman dan orang dekatnya. Namun, hal tersebut tidak menggoyahkan keteguhannya. Satu prinsip yang selalu dipegangnya erat dalam menghadapi setiap masalah adalah "man shabara zhafira," yang berarti barang siapa yang bersabar, maka ia akan beruntung. Alif berharap adanya selalu keberuntungan dalam perjuangannya menjalani kehidupan.
 D. ALUR FILM