Mohon tunggu...
Nadya Nareswari Azvandara
Nadya Nareswari Azvandara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo! Saya Nadya Nareswari mahasiswa semester 4 prodi Ilmu Komunikasi. Saat ini saya sedang menempuh pendidikan di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pandangan Masyarakat Gen Z di Surabaya terhadap Larangan Impor Pakaian Bekas

16 April 2023   16:00 Diperbarui: 16 April 2023   16:06 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut data diatas, beberapa masyarakat Gen Z di Surabaya merasa sah-sah saja dengan adanya larangan impor baju bekas karena mereka menganggap bahwa hal tersebut bisa saja membuat pengusaha industri tekstil di Indonesia semakin merugi. Lalu, kita sebagai konsumen perlu membiasakan diri untuk membeli produk lokal dan memilih produk yang baik kualitasnya karena saat ini, produk dalam negeri sudah beragam macamnya dan sudah banyak pula merk-merk pakaian Indonesia yang kualitasnya sudah sangat baik. Lalu ada pula yang berpendapat bahwa, larangan impor pakaian bekas bisa menjadi hal yang positif bagi lingkungan karena dapat meminimalisir penumpukan limbah pakaian bekas pakai dan membantu perkembangan produk lokal.

Namun, banyak pula masyarakat Gen Z di Surabaya yang merasa dirugikan dengan adanya larangan impor pakaian bekas ini. Mereka menganggap bahwa larangan pemerintah pada impor pakaian bekas tidak ada gunanya, karena mereka beranggapan bahwa tidak ada yang salah dengan membeli pakaian bekas. Lalu, jika nantinya bisnis menjual impor pakaian bekas ini diberhentikan, maka akan banyak muncul masalah baru, seperti misalnya akan banyak pedagang yang merugi dan mengakibatkan tingkat pengangguran akan bertambah.

KESIMPULAN

Berdasarkan kuesioner yang telah kami bagikan, dapat diketahui bahwa Masyarakat Gen Z di Surabaya sudah tahu mengenai larangan impor pakaian bekas. Kebanyakan dari mereka tidak menyetujui adanya larangan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Sebagian merasa dirugikan karena hal ini dapat mempengaruhi gaya hidup mereka.

Namun, sebagian besar dari responden berpendapat sebaliknya. Mereka merasa bahwa larangan impor pakaian bekas ini tidak mempengaruhi gaya hidup mereka, berbagai opini telah disebutkan oleh para responden. Salah satu responden berpendapat bahwa, ia tidak terlalu peduli dengan larangan impor pakaian bekas karena dia tidak terlalu mengikuti tren thrift shopping/thrifting ini.

DAFTAR PUSTAKA

Vonnie, Sutedjo, S.H., LLM (2023). Impor Pakaian Bekas di Indonesia, Bagaimana Legalitasnya?

https://hukumonline.com/klinik/a/impor-pakaian-bekas-di-indonesia--bagaimana-legalitasnya-lt56a826fd89e27 diakses pada 15 April 2023.

Sekolah Pascasarjana Airlangga Forum, Blog (2023). Jokowi Larang Penjualan Baju Bekas, Pedagang dan Pembeli Meradang

https://pasca.unair.ac.id/jokowi-larang-penjualan-baju-bekas-pedagang-dan-pembeli-meradang/ diakses pada 15 April 2023.

Ratisa, Yudawati Dewi (2020). Perancangan informasi thrift shop melalui media board game.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun