Mohon tunggu...
Nadyana Izzah Putri Purnama
Nadyana Izzah Putri Purnama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

Seorang mahasiswi S1 Psikologi yang memiliki ketertarikan dalam beberapa bidang psikologi, yaitu perkembangan, sosial, dan klinis. Ketertarikan saya terhadap psikologi telah membuat saya menjadi aware, update, dan mencoba untuk mengkritisi isu terkini.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Apa Saja, Di Mana Saja, dan Dari Siapa Saja Melalui Kegiatan Playdate Kolaborasi

11 Desember 2024   16:30 Diperbarui: 11 Desember 2024   16:23 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesi Dokumentasi (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Hanania Kidz Clinic merupakan salah satu biro psikologi di Kota Malang yang menyediakan berbagai layanan kesehatan fisik dan mental. Sementara GMA Learning Center merupakan  komunitas di Kabupaten Pasuruan yang berperan sebagai partner bagi orang tua dan guru, serta menjadi mitra untuk pendidikan formal (sekolah). 

Melalui kolaborasi antar pemerhati anak, terciptalah sebuah kegiatan playdate untuk anak-anak member GMA Learning Center yang akan difasilitasi oleh Hanania Kidz Clinic, pada hari Minggu, 8 September 2024.

Kegiatan playdate dilakukan dengan alasan kesamaan visi dari Hanania Kidz Clinic dengan GMA Learning Center.

Hanania Kidz Clinic memiliki visi, salah satunya adalah menjadi pusat aktivitas dan pendidikan terpercaya untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak dan keluarga Indonesia. Sementara Komunitas GMA Learning Center hadir dengan tagline, "Bebas belajar apa saja, di mana saja, dan dari siapa saja".

Tidak hanya menjalin kolaborasi dengan pemerhati anak, tetapi playdate ini juga  didampingi oleh salah satu mahasiswi S1 Psikologi Universitas Negeri Malang yang berperan sebagai psychologist assistant internship di Hanania Kidz Clinic, serta sebagai fasilitator playdate untuk kelompok 2.

Playdate Tumbuh Kembang Anak

Hanania Kidz Clinic mengusung konsep playdate berdasarkan aspek tumbuh kembang anak. Karena ditujukan untuk anak-anak member GMA, maka diperlukan pemetaan usia peserta yang hadir guna menyesuaikan jenis kegiatan dengan rentang usia peserta.

Playdate kolaborasi ini akan dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan rentang usia anak-anak, yaitu kelompok 1 untuk peserta berusia 3-6 tahun dan kelompok 2 untuk peserta berusia 7-9 tahun.

Pelaksanaan Playdate

1. Sesi Warming up

Sesi Warming up (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Sesi Warming up (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Sebelum berkegiatan, seluruh anak akan diminta untuk berkumpul dan warming up. Warming up dilakukan untuk meningkatkan semangat dan kepercayaan diri pada anak dengan cara memperkenalkan diri masing-masing, saling menyapa, mengikuti gerakan senam, dan bernyanyi bersama. 

Sesi warming up telah terlaksana dengan baik. Walaupun pada awalnya anak-anak sempat malu-malu, tetapi fasilitator berhasil mengarahkan anak-anak untuk saling berkenalan dan menyapa. Bahkan, anak-anak sangat antusias sehingga gerakan senam pun diulang sebanyak 1x. Setelah itu, anak-anak akan dibagi menjadi dua kelompok sesuai rentang usianya.

2. Sesi Read Aloud 

Sesi Read Aloud (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Sesi Read Aloud (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pada sesi read aloud atau membaca dengan lantang, fasilitator membacakan buku yang berjudul, 'Mengapa Mengolok-olok'  pada anak-anak kelompok 2. Setelah itu, fasilitator mengadakan diskusi mengenai pemahaman cerita anak dan sharing pengalaman atau cerita.

Namun, sesi read aloud tidak berakhir dengan baik karena anak-anak terlihat bosan, kurang antusias serta bersifat pasif ketika berdiskusi. Oleh karena itu, fasilitator memutuskan untuk menyudahi kegiatan read aloud dan menggantinya dengan bermain tebak-tebakan kata ABC 5 dasar. Melalui permainan tebak-tebakan ini, anak-anak menjadi semangat dan ceria kembali.

Sehingga untuk evaluasi ke depannya, sesi read aloud dapat menggunakan alat peraga tambahan, seperti boneka tangan atau diorama, untuk membangun kehidupan pada karakter dan alur cerita. Fasilitator juga dapat menyesuaikan kembali jenis buku untuk read aloud dengan usia anak-anak supaya anak-anak menjadi antusias dan tertarik.

3. Sesi Motorik Halus

Sesi Motorik Halus (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Sesi Motorik Halus (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pada sesi ini, anak-anak akan mengenal dan mempelajari siklus metamorfosis kupu-kupu dengan cara memahami gambar yang ada, serta menggunting dan menempel pola worksheet. Tidak hanya mengenal siklus metamorfosis, tetapi anak-anak juga dapat membangun kemampuan bersosial, seperti saling membantu teman dan bersikap asertif.

Namun, ternyata lembar print out yang perlu digunting dinilai terlalu banyak bagi anak-anak, serta bentuk pola yang perlu digunting cukup susah. Oleh karena itu, anak-anak membutuh bantuan dari fasilitator untuk menggunting pola pada worksheet. Walaupun begitu, anak-anak tetap menyelesaikannya hingga tuntas.

Untuk kegiatan playdate selanjutnya, fasilitator diharapkan dapat menyesuaikan kembali aktivitas pada sesi motorik halus. Namun jika fasilitator tetap ingin melakukan kegiatan gunting-tempel, maka fasilitator dapat memilih pola yang mudah dan tidak terlalu memakan banyak kertas (seperti paper doll).

4. Sesi Motorik Kasar 

Sesi Motorik Kasar (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Sesi Motorik Kasar (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Anak diharuskan untuk melompati ring yang telah disusun untuk sampai ke kolam bola. Setelah sampai, anak bisa mengambil bola dan melemparkannya ke dalam kardus berdasarkan warna.

Sehingga pada sesi ini, anak-anak akan melakukan permainan kompetitif dengan sportif dan mengikuti arahan maupun instruksi supaya anak-anak mampu mencetak skor sebanyak-banyaknya.

Pada sesi ini, anak-anak telah mengikuti arahan dan instruksi dengan baik. Namun, fasilitator perlu menyederhanakan instruksi permainan supaya anak-anak menjadi mudah memahaminya. 

5. Eksplorasi Mini Zoo

Sesi Eksplorasi Mini Zoo
Sesi Eksplorasi Mini Zoo

Sesi eksplorasi ini merupakan waktu bebas sehingga anak-anak bisa menikmati waktu luang setelah berkegiatan dengan istirahat, bermain bersama teman, maupun maupun eksplorasi mini zoo.

Pada sesi ini, anak-anak sangat senang. Tidak hanya memakan dan meminum bekal yang dibawa, tetapi juga berkeliling bersama teman atau fasilitator, hingga saling bertukar cerita. 

Namun untuk kegiatan playdate ke depannya, anak-anak perlu diberikan arahan mengenai do’s and don'ts terlebih dahulu guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, anak-anak juga bisa diberikan kegiatan eksplorasi yang lebih teratur dan terarah, seperti memberikan lembar worksheet tentang hewan yang ada di mini zoo.

 

Seberapa Efektif Kegiatan Playdate?

Untuk menilai seberapa efektif serangkaian kegiatan ini diperlukan adanya sebuah alat ukur. Pengukuran ini dilakukan oleh fasilitator yang merupakan seorang mahasiswi S1 Psikologi, dengan menggunakan lembar observasi  Play Observation Checklist dari ABLE-Differently.

Lembar observasi ini menilai 4 aspek dalam kegiatan bermain anak, yaitu aspek inisiasi atau memulai permainan, energi dalam permainan, konsentrasi, dan konten bermain. Tolok ukur lembar observasi ini adalah muncul tidaknya dari perilaku anak yang ditunjukkan. Namun, dengan tetap mencatat segala deskripsi dari perilaku yang ditunjukkan anak.

Sehingga secara umum, kegiatan playdate telah terlaksana dengan lancar. Alat dan bahan yang diperlukan telah tercukupi sehingga seluruh anak mendapatkan bagiannya masing-masing. Namun dengan menggunakan lembar observasi tersebut, maka penulis dapat menyatakan bahwa kegiatan playdate akan menjadi sangat efektif jika jenis kegiatannya disesuaikan dengan usia dan minat anak-anak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun