Mohon tunggu...
Nadyana Izzah Putri Purnama
Nadyana Izzah Putri Purnama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

Seorang mahasiswi S1 Psikologi yang memiliki ketertarikan dalam beberapa bidang psikologi, yaitu perkembangan, sosial, dan klinis. Ketertarikan saya terhadap psikologi telah membuat saya menjadi aware, update, dan mencoba untuk mengkritisi isu terkini.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Apa Saja, Di Mana Saja, dan Dari Siapa Saja Melalui Kegiatan Playdate Kolaborasi

11 Desember 2024   16:30 Diperbarui: 11 Desember 2024   16:23 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesi Dokumentasi (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Sesi Warming up (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Sesi Warming up (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Sebelum berkegiatan, seluruh anak akan diminta untuk berkumpul dan warming up. Warming up dilakukan untuk meningkatkan semangat dan kepercayaan diri pada anak dengan cara memperkenalkan diri masing-masing, saling menyapa, mengikuti gerakan senam, dan bernyanyi bersama. 

Sesi warming up telah terlaksana dengan baik. Walaupun pada awalnya anak-anak sempat malu-malu, tetapi fasilitator berhasil mengarahkan anak-anak untuk saling berkenalan dan menyapa. Bahkan, anak-anak sangat antusias sehingga gerakan senam pun diulang sebanyak 1x. Setelah itu, anak-anak akan dibagi menjadi dua kelompok sesuai rentang usianya.

2. Sesi Read Aloud 

Sesi Read Aloud (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Sesi Read Aloud (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pada sesi read aloud atau membaca dengan lantang, fasilitator membacakan buku yang berjudul, 'Mengapa Mengolok-olok'  pada anak-anak kelompok 2. Setelah itu, fasilitator mengadakan diskusi mengenai pemahaman cerita anak dan sharing pengalaman atau cerita.

Namun, sesi read aloud tidak berakhir dengan baik karena anak-anak terlihat bosan, kurang antusias serta bersifat pasif ketika berdiskusi. Oleh karena itu, fasilitator memutuskan untuk menyudahi kegiatan read aloud dan menggantinya dengan bermain tebak-tebakan kata ABC 5 dasar. Melalui permainan tebak-tebakan ini, anak-anak menjadi semangat dan ceria kembali.

Sehingga untuk evaluasi ke depannya, sesi read aloud dapat menggunakan alat peraga tambahan, seperti boneka tangan atau diorama, untuk membangun kehidupan pada karakter dan alur cerita. Fasilitator juga dapat menyesuaikan kembali jenis buku untuk read aloud dengan usia anak-anak supaya anak-anak menjadi antusias dan tertarik.

3. Sesi Motorik Halus

Sesi Motorik Halus (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Sesi Motorik Halus (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pada sesi ini, anak-anak akan mengenal dan mempelajari siklus metamorfosis kupu-kupu dengan cara memahami gambar yang ada, serta menggunting dan menempel pola worksheet. Tidak hanya mengenal siklus metamorfosis, tetapi anak-anak juga dapat membangun kemampuan bersosial, seperti saling membantu teman dan bersikap asertif.

Namun, ternyata lembar print out yang perlu digunting dinilai terlalu banyak bagi anak-anak, serta bentuk pola yang perlu digunting cukup susah. Oleh karena itu, anak-anak membutuh bantuan dari fasilitator untuk menggunting pola pada worksheet. Walaupun begitu, anak-anak tetap menyelesaikannya hingga tuntas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun