Mohon tunggu...
Nadya Ananda
Nadya Ananda Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi

It’s never ourselves that we write for.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Model Project Based Learning Sebagai Upaya Meningkatkan Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran IPS

24 Mei 2022   12:13 Diperbarui: 24 Mei 2022   12:16 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Goodman dan Stivers (2010), Project Based Learning adalah sebuah pendekatan pengajaran yang dibangun diatas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi siswa yang terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok.

Guru harus menerapkan project based learning dalam pembelajaran ips karena pada kegiatan pembelajaran dengan model Project Based Learning (PjBL) siswa merasa sadar diri memiliki tujuan bersama untuk menyelesaikan tugas secara berkelompok, memiliki tindakan bersama sebagai perwujudan tanggung jawab kelompok, memiliki kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman, serta bahwa suatu pekerjaan yang diselaikan bersama lebih mudah dan ringan. Siswa juga saling meminta dan memberikan ide, saling membantu dan berpartisipasi menyelasaikan tugasnya, sehingga mampu menghargai hasil yang telah dicapai kelompok.

Project Based Learning (PBL) memungkinkan peserta didik untuk dapat merefleksikan ide dan pendapat mereka sendiri, dan membuat keputusan yang mempengaruhi hasil proyek dan proses pembelajaran secara umum diakhiri dengan mempresentasikan hasil akhir produk. Dari kajian yang telah dipaparkan di atas, diperoleh kesimpulan bahwa Project Based Learning (PBL) langsung maupun tidak, dapat membantu peserta didik untuk melakukan proses belajar berpikir tingkat tinggi (high order thinking/HOT) dalam usaha mengimplementasikan pembelajaran saintifik sesuai kurikulum 2013 yang terdiri dari keterampilan mengamati, mengasosiasi, mencoba, mendiskusikan, dan mengomunikasikan serta pembelajaran abad 21 yang terdiri dari 4C, yaitu: Critical thinking, Collaboration, Creative, dan Communication. Sama seperti model pembelajaran lainnya, model Project Based Learning (PBL) sudah pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Berdasarkan penuturan Darmadi (2017: 127) kelebihan model PBL di antaranya adalah, meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting dan mereka perlu untuk dihargai, meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan permasalahan yang kompleks, meningkatkan kolaborasi, mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikan keterampilan komunikasi, meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber, memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyeesaikan tugas, menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata. Lalu seperti yang kita ketahui bersama, bahwa pada setiap model pembelajaran pun memiliki kekurangannya masing-masing, hal ini juga berlaku pada model pembelajaran PBL.

Kekurangan dari model ini di antaranya adalah sulit untuk memiliki tema yang sesuai dengan minat dan taraf perkembangan peserta didik, biaya yang dikocek tidak sedikit untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan kerja para peserta didik, llau ranah pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang didapatkan setiap peserta didik tentu saja berbeda dengan yang lainnya, selain itu juga harus memiliki kemampuan untuk mengorganisasikan atau mengarahkan guru dan peserta didik, dan yang terakhir yaitu waktu yang diperlukan sangat tidak sedikit, hal ini membuat urusan lain yang harus dikerjakan menjadi terganggu.

 

Referensi 

Darmadi. (2017). Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa. Yogyakarta: CV Budi Utama.

Daryanto. (2009). Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif (Teori dan Praktik dalam Pengembangan Profesionalisme bagi Guru). Jakarta: Publisher.

Naim, Ngainun. (2009). Menjadi Guru Inspiratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Octavia, Fajar. (2016).  Penerapan Model Pembelajaran Problem Solved Learning untuk Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Kelas VII C dalam Pembelajaran IPS di SMP AL-Islam 1 Surakarta Tahun ajaran 2016/2017. Universitas Muhammadiyah Surakarta. (Skripsi) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun