Mohon tunggu...
Nadya Ananda
Nadya Ananda Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi

It’s never ourselves that we write for.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Model Project Based Learning Sebagai Upaya Meningkatkan Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran IPS

24 Mei 2022   12:13 Diperbarui: 24 Mei 2022   12:16 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada berbagai model pembelajaran yang dapat diterapkan guna menumbuhkan dan meningkatkan jiwa kreativitas dalam diri peserta didik terutama dalam menciptakan dan atau membuat suatu produk ataupun karya. Salah satu model pembelajaran yang dipercaya dapat menumbuhkan kreativitas dan kemampuan berpikir kreatif peserta didik dalam merancang dan membuat sebuah proyek adalah Project Based Learning (PBL). Project Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada pendidik untuk mengelola pembelajaran dikelas dengan melibatkan kerja proyek (Wena, 2015: 14). Kerja proyek merupakan kegiatan yang sangat menantang dan dapat menuntun peserta didik dalam merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan sekaligus melakukan kegiatan investigasi. Project Based Learning (PBL) dapat memberikan kesempatan peserta didik untuk bekerja secara mandiri. Project Based Learning (PBL) mampu untuk mendorong peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan serta memberikan kesempatan untuk memperluas pengetahuan melalui pemecahan masalah dan investigasi.

Project Based Learning (PBL) memungkinkan peserta didik untuk dapat merefleksikan ide dan pendapat mereka sendiri, dan membuat keputusan yang mempengaruhi hasil proyek dan proses pembelajaran secara umum diakhiri dengan mempresentasikan hasil akhir produk. Dari kajian yang telah dipaparkan di atas, diperoleh kesimpulan bahwa Project Based Learning (PBL) langsung maupun tidak, dapat membantu peserta didik untuk melakukan proses belajar berpikir tingkat tinggi (high order thinking/HOT) dalam usaha mengimplementasikan pembelajaran saintifik sesuai kurikulum 2013 yang terdiri dari keterampilan mengamati, mengasosiasi, mencoba, mendiskusikan, dan mengomunikasikan serta pembelajaran abad 21 yang terdiri dari 4C, yaitu: Critical thinking, Collaboration, Creative, dan Communication.

 

Kelebihan dan Kekurangan Project Based Learning dalam Pembelajaran IPS

Sama seperti model pembelajaran lainnya, model Project Based Learning (PBL) sudah pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Berdasarkan penuturan Darmadi (2017: 127) kelebihan model PBL di antaranya adalah, meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting dan mereka perlu untuk dihargai, meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan permasalahan yang kompleks, meningkatkan kolaborasi, mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikan keterampilan komunikasi, meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber, memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyeesaikan tugas, menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata, melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata, membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.

Tak jauh berbeda dari Darmadi, menurut Daryanto (2009:408), kelebihan dari Project Based Learning (PBL) pun pada intinya memiliki kesamaan, yaitu meningkatkan motivasi dalam diri peserta didik, meningkatkan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah, meningkatkan kolaborasi antar peserta didik, meningkatkan kemampuan mengelola sumber, dengan mudah dapat mengembangkan kemampuan kerja individu atau kelompok, teori dan praktik dihayati sebagai satu kesatuan yang tak bias dipisahkan, mengembangkan sikap hidup demokrasi dan gotong royong dibarengi dengan rasa tanggung jawab yang tinggi, dan yang terakhir adalah mengembangkan cara hidup berencana.

Lalu seperti yang kita ketahui bersama, bahwa pada setiap model pembelajaran pun memiliki kekurangannya masing-masing, hal ini juga berlaku pada model pembelajaran PBL. Kekurangan dari model ini di antaranya adalah sulit untuk memiliki tema yang sesuai dengan minat dan taraf perkembangan peserta didik, biaya yang dikocek tidak sedikit untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan kerja para peserta didik, llau ranah pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang didapatkan setiap peserta didik tentu saja berbeda dengan yang lainnya, selain itu juga harus memiliki kemampuan untuk mengorganisasikan atau mengarahkan guru dan peserta didik, dan yang terakhir yaitu waktu yang diperlukan sangat tidak sedikit, hal ini membuat urusan lain yang harus dikerjakan menjadi terganggu.

Dari penjabaran di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam pelaksanaan model pembelajaran Project Based Learning (PBL), pasti memiliki kekurangannya sendiri, hal ini pada pemberlakuan model ini di mata pelajaran IPS. Dalam proses atau kegiatan belajar IPS jika menggunakan model ini maka guru biasanya memberlakukan kegiatan proyek atau praktikum pada peserta didiknya demi memotivasi mereka. Walaupun memiliki banyak sekali kelebihan seperti dapat melatih peserta didik untuk terjun langsung mengasah keterampilan dan bakat mereka untuk menyelesaikan masalah, namun biaya, waktu, dan tenaga yang dikeluarkan dinilai lebih besar ketimbang apa yang diperoleh. Terutama karena mata pelajaran IPS mengacu pada fenomena sosial yang ada di sekitar kita, maka pada praktiknya tentu saja akan menimbulkan lebih banyak  hal yang harus dipersiapkan.

 

Kesimpulan

Banyak model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas peserta didik, berpikir kritis serta pemecahan masalah dalam merancang dan membuat sebuah proyek adalah Project Based Learning (PBL). Menurut Buck Institute for Education (BIE), Project Based Learning merupakan sebuah metode pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah dan juga memberi peluang pada siswa untuk bekerja secara otonom mengkonstruksi belajar mereka sendiri, dan puncaknya menghasilkan sebuah produk karya siswa bernilai dan realistik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun