Penggunaan Teknologi Platform Digital Dalam Ekonomi Politik InternasionalÂ
(The Use Of Digital Platform Technology In International Political Economy)
Nadya Putri Liani Musarofah-210910101130 (Mahasiswa), Adhitya Wardhono (Dosen Pengampu Mata Kuliah)
Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember    Â
Jln Kalimantan 37, Jember 68121
E-mail : nadyaputrilianimusarofah@gmail.com
Abstrak
Seiring terjadinya perkembangan zaman dan teknologi, menuntut kajian dalam Hubungan Internasional untuk juga berkembang. Seperti pada sub disiplin ilmu Ekonomi Politik Internasional. Pada Ekonomi Politik Internasional, teknologi sangat diperlukan agar dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman. Salah satu bentuk teknologi yang sesuai untuk digunakan dalam keperluan pada Ekonomi Politik Internasional yaitu digital platform. Pemanfaatan digital platform dalam sub disiplin ilmu Ekonomi Politik Internasional akan disesuaikan dengan keperluan para penggunanya. Contoh dari digital platform yang dimaksud disini seperti Facebook, GAFA (Google[Alphabet], Apple, Facebook, Amazon), BAT(Baidu, Alibaba, Tencent), Uber, dan lain sebagainya. Berdasarkan hal tersebut, dapat diperoleh bahwa digital platform dapat membentuk struktur ekonomi baru serta dapat berimplikasi dalam relasi antara negara-negara Utara dan negara-negara Selatan. Terdapat 2 potensi dan peran dari digital platform dalam Ekonomi Politik Internasional yakni dengan terjadinya perkembangan teknologi digital dapat mengimbangi antara dominasi perspektif socio-technical system negara-negara Utara dengan konsep socio-cultural system negara-negara Selatan; dan juga sebagai salah satu strategi outwitting dan strategi catch up bagi negara-negara Selatan agar dapat lebih unggul maupun dapat mengejar negara-negara Utara.
Kata Kunci      : Teknologi, Platform Digital, Ekonomi Politik Internasional, Zaman, Negara.
Abstract
Along with the development of the times and technology, it demands studies in International Relations to also develop. As in the sub-discipline of International Political Economy. In the International Political Economy, technology is needed in order to adapt to the times. One form of technology that is suitable for use in international political economy is a digital platform. The use of digital platforms in the International Political Economy sub-discipline will be adapted to the needs of its users. Examples of digital platforms referred to here include Facebook, GAFA (Google [Alphabet], Apple, Facebook, Amazon), BAT (Baidu, Alibaba, Tencent), Uber, and so on. Based on this, it can be obtained that digital platforms can form new economic structures and can have implications for relations between Northern countries and Southern countries. There are 2 potentials and roles for digital platforms in the International Political Economy, namely the development of digital technology can balance the domination of the perspective of the socio-technical system in Northern countries and the concept of the socio-cultural system in Southern countries; and also as one of the outwitting strategies and catch up strategies for Southern countries so that they can be superior or catch up with Northern countries.
Keyword         : Technologies, Digital Platforms, International Political Economy, Ages, Countries.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
      Ekonomi Politik Internasional merupakan salah satu sub disiplin ilmu dalam Hubungan Internasional yang berfokus pada analisis tentang interaksi antar faktor negara dan juga pasar, power and wealth, serta authority dan exchange di dalam dunia internasional. Menurut Balaam (1997), Ekonomi Politik Internasional merupakan salah satu langkah untuk menangani masalah lintas batas nasional dan hubungan internasional antar negara. Sedangkan pada istilah "Politik", dapat diartikan sebagai bentuk keterlibatan negara dengan kekuasaan miliknya dalam mempengaruhi masyarakat.
      Seiring berjalannya waktu, Ekonomi Politik Internasional juga harus dapat beradaptasi dengan zaman. Majunya perkembangan teknologi, mengharuskan salah satu sub disiplin ilmu dalam Hubungan Internasional ini untuk berjalan bersama. Oleh sebab itu, dalam perkembangan ilmu Ekonomi Politik Internasional, diperlukannya campur tangan teknologi supaya dapat berjalan beriringan dengan zaman dan dapat beradaptasi dengan baik. Seperti pernyataan dari Fritsch (2011) mengenai teknologi yang memiliki kekuasaan dan transformasi sangat diperlukan untuk dilakukan pengintegrasian dalam studi Ekonomi Politik Internasional dan studi Hubungan Internasional.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Teknologi seperti apa yang sesuai untuk digunakan pada sub disiplin ilmu Ekonomi Politik Internasional di zaman sekarang?
2. Bagaimana implementasi dari penggunaan teknologi pada sub disiplin ilmu Ekonomi Politik Internasional di zaman sekarang?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui dan mengkaji tentang teknologi yang sesuai untuk digunakan pada sub disiplin ilmu Ekonomi Politik Internasional di zaman sekarang.
2. Untuk mengetahui dan mengkaji tentang implementasi dari penggunaan teknologi pada sub disiplin ilmu Ekonomi Politik Internasional di zaman sekarang.
BAB II
BAGIAN INTI
2.1 METODE PENELITIAN
    Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif yakni studi pusaka. Data dan informasi didapatkan dari berbagai jurnal, catatan, dan studi terdahulu.
2.2 HASIL DAN PEMBAHASAN
2.2.1 Bentuk Teknologi Yang Sesuai Untuk Digunakan Pada Sub Disiplin Ilmu Ekonomi Politik Internasional di Zaman Sekarang
    Zaman sekarang merupakan bentuk dari revolusi industri 4.0. Perkembangan zaman ini disertai juga dengan semakin canggihnya teknologi. Pada salah satu ilmu dalam kajian Hubungan Internasional yaitu sub disiplin ilmu Ekonomi Politik Internasional, teknologi juga diperlukan agar dapat beradaptasi dengan baik sesuai perkembangan zaman. Salah satu bentuk teknologi yang sesuai dengan sub disiplin ilmu Ekonomi Politik Internasional yaitu digital platform.
     Digital platform adalah suatu sistem yang bersifat antarmuka yang dapat membentuk jaringan pasar maupun jaringan komersial. Berbagai jenis digital platform yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari manusia seperti media sosial, layanan, berbagi media, dan pengetahuan. Penggunaan dari digital platform dapat disesuaikan dengan tujuan para penggunanya.
     Dalam Ekonomi Politik Internasional maupun kajian Hubungan Internasional, memanglah digital platform sebagai bentuk teknologi digital ini masih kurang dalam pengeksplorasiannya. Akan tetapi, digital platform sangat penting dalam kajian Ekonomi Politik Internasional. Hal ini disebabkan karena adanya digital platform dapat membentuk struktur ekonomi baru. Selain itu, adanya digital platform juga dapat berimplikasi dalam relasi antara negara-negara Utara dan negara-negara Selatan.
     Facebook merupakan salah satu contoh dari digital platform yang digunakan dalam Ekonomi Politik Internasional. Salah satu kasus yang pernah terjadi melalui digital platform Facebook ini yaitu kasus skandal Cambridge Analytica. Cambridge Analytica merupakan salah satu perusahaan konsultan yang terletak di Inggris. Perusahaan ini melakukan pengoleksian jutaan data dari profil pengguna Facebook yang digunakan sebagai salah satu langkah strategi dalam kampanye politik dengan tujuan kemenangan Donald Trump pada pemilu Amerika Serikat tahun 2016. Berdasarkan kasus ini, Facebook menjadi tidak netral dan juga karenanya, Facebook memiliki peran penting dalam dinamika politik global.
2.2.2 Implementasi Penggunaan Teknologi Pada Sub Disiplin Ilmu Ekonomi Politik Internasional di Zaman Sekarang
    Ketergantungan atau dependency dan terjadinya hubungan yang tidak setara merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur Ekonomi Politik Internasional pada dinamika relasi antara negara-negara Selatan dengan negara-negara Utara. Pada politik ekonomi global, apabila ditinjau dari struktur kekuasaanya, negara-negara Utara kerap kali menjadi pemimpin. Sedangkan negara-negara Selatan hanya dijadikan sebagai wilayah pinggiran. Oleh sebab itu, adanya digital platform dapat digunakan sebagai salah satu langkah maupun strategi yang dapat dirumuskan oleh negara-negara Selatan dalam tata ekonomi dunia di zaman sekarang ini.
     Berikut ini terdapat beberapa fenomena terkini mengenai pengimplementasian digital platform dalam Ekonomi Politik Internasional ;
- Terjadinya persaingan industri teknologi finasial atau yang biasa disebut Fintech yakni antara aktor dari The Global South yaitu China (BAT[Baidu, Alibaba, Tencent]) dengan aktor dari The Global North yaitu GAFA (Google[Alphabet], Apple, Facebook, Amazon). Melalui digital platform, metode pembayaran digital yang ditawarkan oleh para aktor GAFA terhadap para pengguna aplikasi yakni seperti Amazon Pay, Apple Pay, Google Pay, dan Facebook yang menggunakan Facebook Messenger. Sedangkan metode pembayaran digital yang ditawarkan oleh para aktor dari The Global South seperti Alibaba yang tepat pada tahun 2014 mengkonsolidasi Ant Financial (Anak perusahaan Alibaba) dengan Alipay, dan Tencent menggunakan Wechat Messaging. Dengan demikian, menurut data dari Global Fintech Adoption Index tahun 2019, China memperoleh transaksi pembayaran mobile 11 kali lipat lebih besar daripada transaksi pembayaran mobile di Amerika Serikat[1].
- Terjadinya persaingan industri transportasi digital platform atau yang biasa disebut dengan Uberisation. Perusahaan pertama Uberisation ini muncul pada tahun 2015 yaitu perusahaan Uber dari Amerika Serikat. Industri transportasi konvensional berhasil didisrupsi oleh perusahaan Uber tersebut. Akan tetapi, dalam perkembangannya, perusahaan Uber mengalami banyak persaingan dari para aktor The Global South. Perusahaan Uber tersebut kalah saing di China pada tahun 2016 sehingga menyebabkan perusahaan Uber tersebut keluar dari China dan menjual cabang usahanya kepada Didi Chuxing (pemain lokal China). Tak hanya itu, perusahaan Uber juga kalah saing di pasar Asia Tenggara pada tahun 2018 sehingga menyebabkan dijualnya cabang usahanya kepada Grab. Selain kalah saing, perusahaan Uber juga mengalami persaingan yang sengit dengan Kakao Taxi (Pemain lokal Korea Selatan), dan juga Ola (Pemain lokal India).
- Lahirnya konsep socio-cultural system yang dapat dijadikan sebagai suatu perspektif alternatif dengan penekanan pada budaya dan tradisi yang berasal dari para aktor The Global South. Sedangkan pada negara-negara Utara, terdapat konsep socio-technical system yang mengedepankan peran sentral dari teknologi digital. Konsep socio-cultural system dari negara-negara Selatan ini, apabila digunakan untuk melihat para pekerja sektor gig economy yang berupaya untuk melakukan resistensi seperti para pekerja Uber di Inggris dan Amerika Serikat tahun 2019-2020 yang menuntut status yang lebih layak dan sesuai. Sedangkan, para pekerja gig economy di Indonesia, Afrika Selatan, Ekuador, dan India tidak begitu berupaya untuk melakukan resistensi berbentuk penuntutan status pekerjaan yang lebih layak maupun lebih baik atas pekerjaan mereka. Akan tetapi, seperti di Indonesia, para pengemudi ojek online melakukan resistensi dengan membuat "akun tuyul" atau "akun joki" atau "terapi akun" agar dapat memanipulasi platform sehingga para pengemudi ojek online tersebut dapat menambahkan jumlah order mereka[2]. Berdasarkan hal ini, para pekerja lebih berpihak terhadap strategi pragmatis agar dapat bertahan dan tidak kehilangan pekerjaan daripada menghadapi keberpihakan negara dan pemerintah terhadap platform.
     Berdasarkan beberapa fenomena mengenai pengimplementasian digital platform dalam Ekonomi Politik Internasional yang telah dipaparkan sebelumnya, terdapat 2 potensi dan peran dari digital platform terhadap Ekonomi Politik Internasional yaitu sebagai berikut ;
 1. Teknologi digital dapat berperan sebagai salah satu strategi outwitting dan strategi catch up bagi negara-negara Selatan agar dapat lebih unggul maupun dapat mengejar negara-negara Utara.
2. Berkembangnya teknologi digital dapat mengimbangi dominasi perspektif socio-technical system negara-negara Utara dengan cara mempertajam konsep socio-cultural system negara-negara Selatan.
Â
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
     Penggunaan teknologi dalam Ekonomi Politik Internasional dapat berbentuk seperti digital platform. Digital platform merupakan suatu sistem yang bersifat antarmuka dan dapat membentuk jaringan pasar maupun jaringan komersial. Contoh dari digital platform seperti Facebook, GAFA (Google[Alphabet], Apple, Facebook, Amazon), BAT(Baidu, Alibaba, Tencent), Uber, dan lain sebagainya.
    Adanya digital platform dalam Ekonomi Politik Internasional sangat penting karena dapat membentuk struktur ekonomi baru dan juga dapat berimplikasi dalam relasi antara negara-negara Utara dan negara-negara Selatan. Selain itu, terdapat 2 potensi dan peran dari digital platform terhadap Ekonomi Politik Internasional yaitu sebagai salah satu strategi outwitting dan strategi catch up bagi negara-negara Selatan agar dapat lebih unggul maupun dapat mengejar negara-negara Utara, dan juga dengan adanya perkembangan teknologi digital dapat mengimbangi antara dominasi perspektif socio-technical system negara-negara Utara dengan konsep socio-cultural system negara-negara Selatan yang dapat dilakukan dengan mempertajam konsep socio-cultural system.
3.2 SARAN
     Penulis berharap artikel ilmiah ini dapat dijadikan sebagai wawasan pengetahuan baru kepada pembaca seputar kajian Hubungan Internasional terutama pada sub disiplin ilmu Ekonomi Politik Internasional. Selain itu, penulis juga berharap agar artikel ilmiah ini dapat dijadikan sebagai referensi terhadap penelitian selanjutnya agar wawasan dalam studi Ekonomi Politik Internasional dapat lebih beragam dan lebih luas lagi.
UCAPAN TERIMAKASIH
     Alhamdulillahirobbil'alamin, puji syukur atas nikmat dan kehadiran Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan artikel ilmiah dengan judul "Penggunaan Teknologi Platform Digital Dalam Ekonomi Politik Internasional" dengan baik dan lancar. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang yakni Ad-diinul Islam. Sehubungan dengan terselesaikannya artikel ilmiah ini, maka penulis hendak menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat :
1. Arsono dan Purnawati selaku kedua orang tua penulis.
2. Adhitya Wardhono, S.E., M.Si., M.Sc., Ph.D. selaku dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Politik Internasional.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Â Â Â Â Â Â Budiana, M. (2012). KAJIAN EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL TENTANG HUBUNGAN ANTARA DINAMIKA PASAR DENGAN KEPUTUSAN-KEPUTUSAN DOMESTIK YANG BERKAITAN DENGAN PASAR DI TINGKAT DOMESTIK MAUPUN INTERNASIONAL. Jurnal Online TransBORDER, 1. Retrieved from https://lemlit.unpas.ac.id/wp-content/uploads/2021/06/Kajian-Ekonomi-Politik-Internasional-Tentang-Hubungan-Antara-Dinamika-Pasar-dengan-Keputusan-Keputusan-Domestik-Yg-Berkaitan-dg-Pasar-di-Tingkat-Domestik-maupun.pdf
[2] Â Â Â Â Â Maiwan, M. (n.d.). TEORI-TEORI EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL DALAM PERBINCANGAN: ALIRAN DAN PANDANGAN. Retrieved from https://www.readcube.com/articles/10.21009%2Fjimd.v15i1.9114
[3] Â Â Â Â Â Rahmayanti, Y. (2022, Juli Minggu). Apa Itu Platform Digital? WhatsApp, Instagram, Twitter, TikTok, FB Termasuk Platform Media Sosial. (S. N. Wulandari, Ed.) Retrieved from https://www.tribunnews.com/techno/2022/07/17/apa-itu-platform-digital-whatsapp-instagram-twitter-tiktok-fb-termasuk-platform-media-sosial
[4] Â Â Â Â Â Suci Lestari Yuana, T. E. (2021, Juli). Ekonomi-Politik Digital Platform: Agenda Penelitian dan Tantangan Bagi the Global South. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/353556319_Ekonomi-Politik_Digital_Platform_Agenda_Penelitian_dan_Tantangan_Bagi_the_Global_South
Footnote :
[1] Smith. 2018.
[2] Mustika dan Savirani. 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H