Nabi Adam adalah manusia pertama yang ada di muka bumi ini, begitulah fakta yang biasa kita ketahui. Lalu, bagaimana dengan manusia purba yang kita  pelajari di pelajaran sejarah? Apakah itu sebuah kebohongan? Atau apa? Itu salah satu pertanyaan yang selalu saya pikirkan di otak saya sejak dulu.
Dalam agama Islam dikatakan bahwa Nabi Adam adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT sekaligus manusia pertama yang turun ke muka bumi sebagaimana tertulis dalam Alquran.Â
Sementara teori evolusi Charles Robert Darwin yang muncul pada abad ke-18 Â mengatakan bahwa manusia adalah keturunan kera yang berevolusi menjadi manusia modern seperti yang biasa kita lihat sekarang. Teori ini kemudian memicu polemik, terutama di kalangan muslim.
Baca juga : Museum Manusia Purba Sudah Mendesak Dibangun untuk Menyelamatkan Peradaban Masa Lalu
Apabila Nabi Adam yang duluan diturunkan ke bumi, berarti masa-masa kenabian islam berbarengan dengan zaman dinosaurus dan manusia purba? hanya saja berbeda tempat.Â
Dan berarti manusia purba bukanlah nenek manusia seperti yang kita tahu. dan jika hal ini benar, maka pelajaran yang ada dalam kurikulum IPA adalah salah. karna ternyata nenek moyang manusia bukanlah manusia purba melainkan Nabi Adam, karna apabila begitu kenyataannya manusia tidak pernah berevolusi.
Tapi, apabila manusia purba yang duluan, berarti Nabi Adam bukanlah manusia pertama. Dan makhluk apakah manusia purba itu?
Terjadilah paradox disini.
Kembali pada topik manusia purba. Kisahnya pada tahun 1912 seorang ahli palaentologi amatir bernama Charles Dawson mengklaim bahwa dia telah menemukan sebuah tulang rahang dan fragmen tengkorak di sebuah lubang Piltdown, Inggris. Tulang rawannya berbentuk seperti tulang hewan namun gigi dan tenggorokannya mirip dengan manusia. Spesies ini dinamakan "Manusia Piltdown" dan diduga berumur 500.000 tahum.
Rekonstruksi terhadap manusia Piltdown dilakukan dan dipajang diberbagai museum sebagai bukti nyata adanya revolusi manusia. Selama lebih dari 40 tahun sejumlah penafsiran dan gambar dibuat. Banyak sekali artikel yang dibuat soal manusia Piltdown ini, contohnya adalah 500 tesis doktor dari berbagai universitas.
Baca juga : Manusia Purba Jawa Mampu Bertutur dan Kanibalisme
Namun pada tahun 1953, hasil pengujian secara menyeluruh tentang fosil tersebut menunjukan kepalsuannya. Tengkorak tersebut ialah berasal dari manusia yang hidup hanya beberapa ribu tahun yang lalu, sedangkan tulang rahangnya berasal dari bangkai kera yang baru terkubur beberapa tahun lalu.Â
Gigi-giginya ditambahkan kemudian agar terlihat mirip seperti manusia lalu persendiannya telah disumpal. Setelah itu seluruh bagian fosil diwarnai dengan potasium dokromat agar tampak kuno.
Itulah kabar yang saya dapatkan.
Lalu bagaimana dengan penemuan manusia Jawa (Homo Erectus Paleojavanicus) yang katanya adalah jenis Homo Erectus yang pertama kali ditemukan, yang fosilnya ditemukan di Trinil,Ngawi pada tahun 1891? Apakah itu juga tipuan?
Disini saya juga tidak begitu memihak kepada pendapat palsunya manusia purba. Melalui Channel Youtube Najwa Shihab, Quraish Shihab mencoba menjelaskan persoalan tersebut.
Baca juga : Jejak Manusia Purba dari Bumiayu Berusia Dua Juta Tahun
Kata beliau, "Dalam Alquran ada yang menceritakan tentang kejadian manusia. Namun juga diceritakan bahwa sebelum kejadian manusia (Kejadian Nabi Adam) ini sudah ada makhluk-makhluk lain"
"Tetapi tidak diterangkan apa makhluk-makhluk lain itu. Boleh jadi, makhluk-makhluk lain yang disebutkan itu adalah manusia purba yang kita ketahui atau bisa jadi makhluk lain" lanjutnya.
Menurut beliau, didalan Alquran ketika membicarakan soal manusia pertama ini hanya dinyatakan bahwa intinya manusia diciptakan dari tanah. Selanjutnya, ada proses dihembuskannya ruh dan jadilah manusia. "Mungkin itulah manusia modern" Ucap Quraish Shihab.
"Saya beri gambaran begini, kita punya huruf alfabet dari A-Z saya sebut A akhirnya Z, ada (huruf huruf) tidak diantara A dan Z? Banyak kan. Nah, Alquran hanya menceritakan A dari tanah dan menceritakan Z dihembuskan ruh.Â
Boleh jadi ada proses diantaranya, tapi Alquran tidak menjelaskan ini. Karna itu ada orang yang berkata begini 'lalu, apa memang benar itu yang disebut teori Darwin atau New Derwinism?'."
Menurut Quraish Shihab, untuk menjawab benar tidaknya teori Darwin merupakan ranah ilmu pengetahuan, sebab islam tidak membahas itu. Kalau ilmu sejarah atau semacamnya bisa membuktikan maka itu tidak bertentangan. Tapi karena itu bidang ilmu jadi tolaklah teori itu atas dasar ilmu begitu juga kalau misalnya mau diterima, terimalah teori itu atas nama ilmu.
Sebelum Charles Darwin, Sudah banyak yang membicarakan tentang kemungkinan adanya makhluk lain sebelum diciptakannya manusia pertama, Nabi Ada. Salah satunya adalah Ibnu Khaldun, dia yang  menciptakan istilah 'Alamul qiladah/Alamul qudrah'.
Najwa Shihab juga mempertanyakan "Apakah seseorang bisa percaya teori Darwin tapi juga meyakini apa yang dituliskan di Alquran?"
"Banyak dari Ulama islam yang percaya dan membenarkan itu." Jawab Quraish. Ibnu Khaldun yang kita bicarakan tadi juga sama, tapi dia tidak mengatas namakan Alquran, dia mengatas namakan ilmu pengetahuan.
Masih menjadi perbincangan pihak mana yang benar. Dengan ditemukannya banyak bukti nyata tentang manusia purba---seperti apa yang kita pelajari di pelajaran sejarah---juga dijelaskannya banyak kepalsuan tentang hal itu membuat kita terkadang tetap saja mempertanyakan 'paradox' tersebut. Tapi apapun yang benar jawabannya masih menjadi rahasia tuhan sampai salah satu dari kita (benar benar) menemukannya.
Jadi bagaimana menurut Anda? Pihak mana yang menurut anda benar untuk saat ini? atau anda dipihak netral seperti yang ditanyakan oleh Najwa Shihab?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H