Mohon tunggu...
Nadya Ayu
Nadya Ayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyukai psikologi, sastra, dan fesyen.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nabi Adam dan Manusia Purba, Manakah yang Lebih Dulu?

27 Maret 2019   06:48 Diperbarui: 14 September 2021   14:33 12266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nabi Adam dan Manusia Purba (unsplash/ali-arif-soydas)

Menurut Quraish Shihab, untuk menjawab benar tidaknya teori Darwin merupakan ranah ilmu pengetahuan, sebab islam tidak membahas itu. Kalau ilmu sejarah atau semacamnya bisa membuktikan maka itu tidak bertentangan. Tapi karena itu bidang ilmu jadi tolaklah teori itu atas dasar ilmu begitu juga kalau misalnya mau diterima, terimalah teori itu atas nama ilmu.

Sebelum Charles Darwin, Sudah banyak yang membicarakan tentang kemungkinan adanya makhluk lain sebelum diciptakannya manusia pertama, Nabi Ada. Salah satunya adalah Ibnu Khaldun, dia yang  menciptakan istilah 'Alamul qiladah/Alamul qudrah'.

Najwa Shihab juga mempertanyakan "Apakah seseorang bisa percaya teori Darwin tapi juga meyakini apa yang dituliskan di Alquran?"

"Banyak dari Ulama islam yang percaya dan membenarkan itu." Jawab Quraish. Ibnu Khaldun yang kita bicarakan tadi juga sama, tapi dia tidak mengatas namakan Alquran, dia mengatas namakan ilmu pengetahuan.

Masih menjadi perbincangan pihak mana yang benar. Dengan ditemukannya banyak bukti nyata tentang manusia purba---seperti apa yang kita pelajari di pelajaran sejarah---juga dijelaskannya banyak kepalsuan tentang hal itu membuat kita terkadang tetap saja mempertanyakan 'paradox' tersebut. Tapi apapun yang benar jawabannya masih menjadi rahasia tuhan sampai salah satu dari kita (benar benar) menemukannya.

Jadi bagaimana menurut Anda? Pihak mana yang menurut anda benar untuk saat ini? atau anda dipihak netral seperti yang ditanyakan oleh Najwa Shihab?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun