Kini, di kamar tempat kita memadu kasih. Aku melamun. Memandangi langit-langit kamar. Seolah, senyummu ada di sana. Masih kurasakan pelukan hangatmu. Aroma tubuhmu masih ada di baju yang tergantung di kamar kita. Walau di hadapan para kerabat aku berkat, "Aku kuat." Namun, air mata ini tak dapat kucegah.
"Aku rindu bang."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!