Kini, di kamar tempat kita memadu kasih. Aku melamun. Memandangi langit-langit kamar. Seolah, senyummu ada di sana. Masih kurasakan pelukan hangatmu. Aroma tubuhmu masih ada di baju yang tergantung di kamar kita. Walau di hadapan para kerabat aku berkat, "Aku kuat." Namun, air mata ini tak dapat kucegah.
"Aku rindu bang."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!