Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Cinta dalam Kegelapan

13 Oktober 2024   21:06 Diperbarui: 13 Oktober 2024   21:16 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Cinta dalam Kegelapan, Sumber: Wallspic)

Tubuhnya mulai berubah, berubah menjadi sesuatu yang tidak manusiawi, seekor binatang buas yang mencoba memutuskan rantainya. 

Mata Marío bersinar karena rasa lapar yang luar biasa, namun bahkan dalam wujudnya yang mengerikan, cintanya pada Martia membuatnya terus berjuang.

"Jangan biarkan aku pergi," dia memohon, dengan suara yang terpecah antara makhluk itu dan pria itu.

Martia, dengan air mata berlinang, memeluknya erat. Dia bisa merasakan kegelapan Mario yang berusaha memisahkan mereka, namun cinta mereka lebih kuat dari kutukan apa pun. 

Seiring berjalannya waktu dan malam semakin pekat, Martia tak henti-hentinya membisikkan kata-kata lembut dan janji masa depan bersama, penuh cahaya. Dia merasakan tubuh Mario gemetar, melawan dirinya sendiri, tapi dia tidak pernah melepaskannya.

Makhluk itu menggeram, cakarnya merobek tanah, dan matanya bersinar seperti api di kegelapan. Namun, cinta Martia adalah tamengnya, satu-satunya pertahanannya melawan kutukan. Dengan setiap detak jantungnya, binatang itu melemah, dan lelaki itu kembali mengambil kendali.

Akhirnya, ketika sinar matahari pertama menerobos hutan, kegelapan menghilang sepenuhnya. Mario jatuh ke tanah, menjadi manusia lagi, terengah-engah, tubuhnya dipenuhi keringat dingin. Dia memandang Martia, takut dengan apa yang mungkin dilihatnya dalam dirinya.

Namun di mata Martia yang ada hanyalah cinta. Dia berlutut di sampingnya dan memeluknya, dengan lembut membelai wajahnya.

"Kita berhasil," katanya sambil tersenyum gemetar.

Cinta yang mereka bagi bersama lebih kuat dari kutukan apa pun, lebih kuat dari kegelapan apa pun. Saat itu, Marío tahu bahwa selama Martia berada di sisinya, tidak akan ada bayangan di dunia ini yang dapat menghabisinya lagi.

Maka, di tengah hutan yang telah menyaksikan begitu banyak tragedi, kisah cinta, teror, dan kelembutan menemukan akhir yang bahagia. Marío dan Martia, disatukan oleh ikatan yang tidak bisa dihancurkan, berjalan menuju fajar, meninggalkan kegelapan selamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun