Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Keputusan yang Membentuk Jalan Baru

5 Oktober 2024   05:39 Diperbarui: 5 Oktober 2024   07:03 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Keputusan Yang Membentuk Jalan Baik, sumber: Pixabay)

Suatu hari, saat berjalan melewati pasar Wesley, dia bertemu dengan seorang ibu muda yang hampir tidak bisa menggendong bayinya. Melihat situasi tersebut, Pool menawarkan bantuannya. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam bersama, dan remaja putri tersebut mengaku bahwa dia tidak dapat merawat anak tersebut, bahwa dia sendirian dan tidak mempunyai cara untuk memberikan kehidupan yang baik kepada anaknya. Saat itu, Pool tahu apa yang harus dia lakukan. Dia menawarkan untuk mengadopsi bayi itu, dan wanita muda itu, sambil menangis, menerimanya.

Ketika Ansel kembali ke rumah seminggu kemudian, berniat memperbaiki keadaan, Pool tak lagi sama. Sambil menggendong bayinya, dia mengatakan kepadanya dengan jelas:

"Ini adalah keputusanku. Anak ini adalah masa depanku, dan aku tidak akan membiarkan apa pun atau siapapun merusaknya".

Ansel, terkejut dengan ketegasannya, tidak bisa berkata apa-apa. Dia telah kehilangan wanita yang pernah dicintainya, dan kini dia sadar bahwa dia tidak bisa mendapatkannya kembali. Pool telah menemukan alasan baru untuk hidup, kekuatan baru yang bahkan tidak dapat direnggutnya darinya.

Menjadi seorang ibu, Pool sadar, bukan sekedar melahirkan. Itu tentang cinta, dedikasi, dan yang terpenting, keyakinan. Sekarang dia memiliki semua yang dia inginkan, dan tidak ada apa pun di dunia ini yang dapat merenggut kebahagiaan itu darinya.

Pernahkah Anda merasa bahwa keputusan yang sulit membawa Anda ke tujuan yang tidak terduga namun memuaskan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun